Apakah Bumi ini bulat ataukah datar, semua itu berhubungan dengan bentuk alam semesta yang kita tempati ini.

Dahulu, ada anggapan kalau planet Bumi ini berbentuk lempengan datar. Hal tersebut bisa jadi karena nenek moyang kita yang belum memiliki pengetahuan. ataupun teknologi yang cukup canggih untuk mengamati dunia.

Walaupun sampai sekarang masih banyak yang percaya bentuk Bumi tidak bulat, dugaan tersebut selalu terbantah oleh penjelasan ilmiah. Kini, para ilmuwan mengusulkan gagasan baru tentang bagaimana bentuk alam semesta sebenarnya.

Tidak lain dan tidak bukan, seperti donat raksasa.

Bentuk alam semesta, menyerupai donat

Alam Semesta
via Forbes

Kita bisa bilang: Sekarang kita tahu ukutan alam semesta,” kata seorang ilmuwan University of Lyon, Astrophysical Research Center Prancis Thomas Buchert pada Live Science.

Lewat penelitan yang terbit di arXiv, ilmuwan dari University of Lyon dan Ulm University mempelajari sisa-sisa cahaya dari Big Bang dan menyimpulkan kalau semesta ini berbentuk donat.

Dalam 18 tahun belakangan, sudah banyak ilmuwan yang mengusulkan bentuk-bentuk aneh dari semesta ini.

Bagaikan selembar kertas yang dilengkungkan tanpa mengubah sifat paralelnya, alam ini bisa saja berbentuk datar dan juga mirip donat. Hal itu lah yang tim tersebut usulkan.

Dengan bentuk seperti itu, artinya alam semesta tak lagi terbatas.

Kalau kita terus berjalan, apakah bisa kembali ke titik awal?

Alam Semesta Ini Berbentuk Donat Raksasa? Begini Penjelasannya
via Giphy

Secara teori, bisa! Namun realitanya, hal tersebut sepertinya akan sulit, bahkan tidak mungkin untuk kita jalani.

Pertama, kita hidup di alam semesta yang meluas. Kemudian, perluasan ini secepat cahaya. Jadi, manusia biasa tidak akan bisa mengejarnya untuk menyelesaikan satu putaran tanpa kendaraan super canggih.

Sayangnya, menurut Buchert, kendaraan secanggih itu pun pasti punya konsekuensi besar. Kemungkinan, Bumi sudah hilang saat manusia bisa menyelesaikan putaran dan kembal ke titik awal.

Walau begitu, keren juga kalau dipikir-pikir bahwa kita hidup di donat raksasa.

Baca juga: