Pandemi belum selesai, kini Beijing malah dilanda badai pasir hebat. Alhasil, langit di kota tersebut langsung berubah menjadi oranye bagaikan hari kiamat.

Indeks kualitas udara pun menunjukkan angka “bahaya”, yang artinya penduduk setempat harus hidup di tengah bayang-bayang udara penuh pasir. Lantas dari mana pasir tebal ini berasal?

Beijing Diterjang Badai Pasir

Badai Pasir Beijing
CNBC Indonesia

Dikutip dari BBC, badai pasir ini dibawa oleh angin kencang dari Mongolia dalam. Di Mongolia sendiri, pasir tebal ini menyebabkan enam orang meninggal dan puluhan lainnya menghilang.

Jarum alat pengukur kualitas udara di Beijing pun menembus angka tertinggi. Hal ini menunjukkan lonjakan polusi udara paling parah dalam sejarah yang berarti sangat berbahaya bagi kesehatan.

Baca juga:

Badai Pasir
AFP

Meski situasi sudah semakin parah, masih banyak warga yang melakukan aktivitas di luar rumah. Jarak pandang pun jadi sangat terbatas, sehingga pengguna kendaraan bermotor harus menyalakan lampunya.

Di beberapa tempat, ada badai pasir kencang dengan jarak pandang kurang dari 500 meter,. Ini juga merupakan cuaca debu dan pasir terbesar yang melanda China dalam hampir 10 tahun,” kata Badan Meteorologi China dikutip dari CNN.

Badai Debu Sudah Lama Terjadi

Badai Pasir Beijing
BBC

Kalau melihat tahun-tahun sebelumnya, sebenarnya badai pasir ini sudah lama terjadi sebelum akhirnya semakin meluas persebarannya. Pada 2,6 juta tahun yang lalu, partikel debu disebabkan oleh lapisan es yang membentuk endapan yang disebut loess.

Karena berlangsung selama ribuan tahun, akhirnya partikel debu ini berkumpul semakin banyak sampai membentuk Dataran Tinggi Loess China.

Namun, badai pasir yang kini tengah melanda Beijing belum diketahui pasti penyebabnya. Peneliti pun masih bingung hal ini disebabkan oleh fenomena alam atau karena perubahan iklim.

_

Stay safe ya teman-teman. Mari kita doakan teman-teman kita di Beijing.