Tim periksa data siap gugat kebocoran 279 juta data penduduk dari BPJS

Peneliti keamanan Siber, Teguh Aprianto mengatakan tim Periksa Data bakal menggugat 279 data penduduk yang bocor. Menurut dugaan, data tersebut bocor dari instansi pemerintah, BPJS Kesehatan.

Ia dan timnya sedang menyiapkan gugatan kebocoran data ini dan mengajak partisipasi orang-orang untuk mengambil sikap. Gak cuma itu, ia juga mencantumkan link untuk pemeriksaan data pada periksadata.com/bpjs .

Teguh juga memastikan data yang masuk ke laman tersebut hanya ia gunakan untuk keperluan gugatan. Sekaligus jadi pemberian kuasa kepada tim periksa data.

Baca juga: 5 Rekomendasi Series Netflix “Underrated” Versi A La Anak USS

279 data penduduk yang dijual ke forum hacker

Sebelumnya, 279 data penduduk Indonesia yang bocor ini meliputi nama lengkap, alamat, nomor KTP, email dan nomor telepon. Bahkan gaji jutaan penduduk juga tertulis lengkap pada barisan data tersebut.

Seorang peretas dengan nama panggilan Kotz mengunggahnya ke Raid Forums dan menjual data-data tersebut pada 12 Mei 2021. Gak cuma itu, Kotz juga memberikan 1 juta data sebagai sampel dan sekitar 20 juta dengan foto.

Berdasarkan pengecekan salah seorang warganet, ia mendapatkan hasil yang valid dan lengkap berbagai sosmednya. Bahkan orang-orang dari era 1920-an juga tercantum pada data tersebut, meski sebagian tanggal lahirnya salah.

Baca juga: Palace dan Mercedes-AMG Luncurkan Kolaborasi Mobil

Respon BPJS Kesehatan

Meski udah jelas peretas menulis barisan data tersebut ia dapatkan dari lembaga instansi pemerintah, BPJS Kesehatan, namun pihaknya pun masih mengelak bahwa data tersebut datangnya dari website lembaga.

“Harap diabaikan saja. Terima kasih.” cuit admin BPJS membalas kehawatiran seorang warganet.

Menurut pihak BPJS, mereka sedang melakukan penelusuran lebih lanjut darimana sumber utama data-data tersebut. Dalam informasi yang beredar, setidaknya ada 279 data penduduk. Sementara sampai dengan Mei 2021, jumlah peserta BPJS kesehatan adalah 222,4 juta jiwa.