Upin Ipin program “propaganda positif” (?)

Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Agung Suprio, jadi sorotan publik (lagi) setelah menyebut serial kartun Upin Ipin sebagai propaganda Malaysia.

Pernyataan tersebut ternyata sampai ke telinga pihak produksi kartun anak-anak tersebut.

Tak lama setelah pernyataan Agung Suprio bersirkulasi ke jagat maya, pihak produksi kartun tersebut pun merespon lewat media sosial.

Baca juga: Rapper Ini Tanamkan Perhiasan ke Dalam Kulit Kepalanya, Klaim yang Pertama Dalam Sejarah Manusia

Respon Upin Ipin

Dalam pernyataannya, tim produksi kartun tersebut membantah tujuan propaganda yang ditujukan pada serial tersebut.

Tidak dapat dimungkiri bahwa ‘Upin dan Ipin’ sangat populer di kalangan anak-anak di Malaysia dan beberapa negara di kawasan ini,” bunyi pernyataan tersebut.

“Pada akhirnya, Upin dan Ipin adalah pertunjukan yang membawa begitu banyak nilai moral sekaligus pelajaran hidup. Ini sebenarnya bukan propaganda. Ini hanya pertunjukan hebat dengan niat besar,” ujar mereka.

Tak lama berselang, pernyataan tersebut pun direspon oleh netizen Indonesia. Mereka mendukung serial kartun tersebut dan mengingatkan tim produksi kartun tersebut untuk tidak memperdulikan pernyaan Agung Suprio atau KPI.

Mohon maaf, itu orang emang rada-rada. Jangan dimasukin ati ya,” tulis akun @jifortin.

Bukan salah rakyat indonesia tapi salah ini si komisi penyiaran abal abal,” tulis akun @xavier_Indonesia.

Dear upin ipin, we all know ‘he’ said that just because he need something to distract people about their internal case,” tulis akun @
cythra_baharito.

Baca juga: Thanos Serang Indonesia, Bobol BIN dan 10 Kementerian RI

Pernyataan Agung Suprio

Pernyataan Agung Surprio soal kartun Upin Ipin mencuat pada siaran podcast Deddy Corbuzier di YouTube 9 September 2021 lalu.

Pada kesempatan itu, ia menyebut siaran kartun tersebut adalah propadanda positif.

Upin-Ipin itu bisa dikatakan propaganda, propaganda yang positif. Upin-Ipin itu bisa mengenalkan Malaysia atau citra Malaysia kepada dunia luar yang multikultural, sopan, ramah dan religius,” kata Agung.