Tembok China memasukkan dua nama turis asal Senegal ke daftar hitam

Dua turis asal Senegal gak boleh masuk ke area wisata Tembok China karena masuk tanpa seizin petugas. Mereka masuk ke salah satu situs kuno, Mutianyu, yang belum selesai dibangun.

Menurut petugas wisata setempat, turis lain yang lagi berkunjung melaporkan kedua turis ini karena mengabaikan tanda larangan menyeberan atau memanjat.

Melansir dari CNN, pasalnya sebagian besar area tembok china pada sektor Mutianyu gak stabil dan masih memerlukan perbaikan.

Great Wall Of China, China

Perlu lindungi situs kuno

“Dari sisi keamanan, batu-batu Tembok Besar China berpotensi lepas. Jadi, jika Anda tidak berhati-hati, Anda akan terluka. Itu (Great Wall) tidak untuk dipanjat,” kata petugas melalui We Chat.

Dalam sebuah unggahan foto, seorang pria berjaket hitam lagi duduk pada dinding bersama temannya yang berjaket abu-abu lagi berjalan pada bagian tembok yang belum selesai dari restorasi.

Pengelola tempat juga meminta pengunjung supaya menghormati dan melindungi situs kuno. Apalagi, situs ini adalah salah satu warisan dunia yang udah UNESCO tetapkan.

Petugaspun langsung menindak tegas setelah mengetahui apa yang kedua pria iu lakukan. Nama mereka masuk ke daftar hitam dan membatasi keduanya jika ingin masuk lagi dan membeli tiket.

The Great Wall of China

Kali pertama orang asik masuk ke daftar larangan

Menurut Global Times yang dikelola oleh pemerintah, ini merupakan pertama kalinya orang asik masuk ke daftar larangan masuk area pariwisata.

Hal ini mereka lakukan untuk mendorong perilaku yang lebih beradab pada tempat wisata.

Peristiwa ini menjadi viral pada aplikasi Weibo yang ramai di china. Netizen juga banyak yang ikut mengomentari aksi kedua turis itu.

Mereka menyatakan dukungan atas tindakan yang petugas lakukan terhadap kedua turis itu.

“Baik orang China atau orang asing, mereka harus diperlakukan sama jika mereka melanggar peraturan.” kata salah satu netizen.

Maret lalu, petugas juga menahan tiga turis china beserta denda setelah merusak salah satu bagian tembok china. Pengelola pun mengimbau hal ini dapat terjadi pada siapa saja jika mereka melakukan hal yang sama.