Mantan polisi Amerika Serikat, Derek Chauvin divonis bersalah atas kematian George Floyd

Kematian George Floyd jadi salah satu sejarah terbesar yang dunia ingat. Kerusuhan pada banyak kota AS dan protes dari seluruh dunia setelah Derek Chauvin, seorang polisi menindih leher warga Afrika-Amerika itu.

Kejadian penindihan ini terjadi selama lebih dari sembilan menit dalam proses penangkapan Mei tahun lalu.

Dalam persidangan pada pengadilan Kota Minneapolis, Selasa (20/04), menyatakan David Chauvin bersalah dengan tiga dakwaan: pembunuhan tingkat dua, pembunuhan tingkat tiga, dan pembunuhan.

Mantan perwira itu saat ini tengah menjalani penahanan sementara ia menunggu hukumannya, yang bisa mencapai maksimal 40 tahun penjara.

George Floyd
Via Getty Images

Titik balik dalam sejarah

Melansir dari BBC, pengacara keluarga Floyd, Ben Crump, memuji dan mengatakan bahwa vonis ini bisa menjadi titik balik dalam sejarah.

Ia juga menambahkan akhirnya keadilan bisa ditegakan kembali, terutama untuk warga keturunan Afrika-Amerika yang menjadi keadilan bagi seluruh warga Amerika.

Jaksa Agung Minnesota, Keith Allisn, mengatakan bahwa putusan ini bukan karena dia berkulit hitam, melainkan karena kemanusiaan

Kerumunan orang-orang bersorak sorai pada jalan tempat George floyd menghembus napas terakhirnya sambil menyebut namanya.

Kerumunan orang berkumpul di jalan tempat George Floyd menghembuskan napas terakhirnya bersorak dan menyebut namanya.
Via Getty Images

Membuat rancangan UU

Dalam pernyatanyaannya, setelah vonis terhadap Derek, Presiden AS Joe Biden menyebut insiden kematian ini sebagai “pembunuhan pada siang hari”.

“Rasisme sistemik adalah noda jiwa pada seluruh bangsa.”

Sementara itu, Wakil Presiden AS, Kamala Harris mengatakan meski ia merasa lega, vonis ini gak menghilangkan rasa sakit yang telah terjadi. Merekapun merasa masih harus mereformasi sistem.

Langkah selanjutnya, mereka membuat rancangan UU George Floyd yang menjadi warisan untuk mereformasi kepolisian.

“Amerika memiliki sejarah panjang rasisme sistemik.” tambah Kamala.

Senada dengan Biden dan Kamala, mantan presiden AS, Barack Obama juga merilis pernyataan.

Menurut mereka putusan adalah langkah pertama dalam jalan menuju kemajuan.“Hari ini, seorang juri di Minneapolis melakukan hal yang benar.”

Presiden AS Joe Biden
Via Getty Images