Kerumunan di pasar Tanah Abang kemungkinan berakhir seperti India, ungkap ahli

Jumlah pengunjung pasar Tanah Abang akhir pekan lalu nggak main main; diperkirakan hampir 87 ribu orang. Angka tersebut terpaut jauh dengan jumlah pengunjung normal yang hanya berkisar 35 ribu orang.

Hal ini pun memicu rasa prihatin dari banyak pihak. Termasuk dari Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Dr dr Tri Yunis Miko Wahyono.

Kasus sekarang ini sudah tinggi, kalau terjadi kerumunan lagi di pasar-pasar waduh rasanya lebaran nanti kita panen (kasus covid-19),” kata Miko, dikutip dari Detik.com.

Sangat mungkin risikonya seperti India,” lanjutnya.

Imbas Kerumunan Pasar Tanah Abang: Perubahan Jam Operasional Hingga Pembatasan Layanan KRL

Baca juga: Vokalis DeadSquad Terjerat Kasus Psikotropika

Kebijakan baru di pasar Tanah Abang: jam operasional dan pengamanan TNI

Selepas kejadian ini berlangsung, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakartasegera mengatur ulang jam operasional pasar tersebut.

Jadi mulai sore ini pasar ditutup, dibagi, ada yang jam 16.00 WIB dan tutup jam 17.00WIB untuk menghindari keluar bersamaan dan kemudian menuju ke titik yang hampir sama,” kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Bukan cuma itu, posko pengamanan yang dibentuk Polda Metro Jaya bersama TNI juga didirikan di lokasi tersebut.

Sebanyak 2.500 personel gabungan akan dikerahkan untuk mengawasi protokol kesehatan dan mengantisipasi lonjakan pengunjung di Pasar Tanah Abang.

Mereka akan disebar disejumlah titik rawan untuk memastikan semua pengunjung mematuhi peraturan yang berlaku.

Baca juga: Tampilan Ms. Marvel Bocor ke Internet! Begini Kostum Superhero Muslim Pertama Marvel!

Rekayasa operasional KRL

Bukan hanya di pasar Tanah Abang, peraturan baru juga diberlakukan KAI Commuter.

Untuk menekan jumlah kerumunan di pasar Tanah abang, Stasiun Tanah Abang tidak melayani naik turun pengguna KRL pada pukul 15:00 – 19:00 WIB. Peraturan ini akan mulai berlaku pada Senin (3/5/2021).

Adapun rincian kebijakan itu adalah sebagai berikut:

  1. KRL Lintas Rangkasbitung/Parungpanjang/Serpong – Tanahabang PP perjalannya hanya sampai dan berawal dari Stasiun Palmerah.
  2. KRL Lintas Bogor/Depok/Nambo – Angke/Jatinegara PP tidak berhenti di Stasiun Tanah Abang. Pengguna di lintas tersebut tetap dapat naik/turun menggunakan alternatif Stasiun Karet, Stasiun Duri, dan Stasiun Angke.

Di luar waktu-waktu dan lintasan KRL tersebut, layanan KRL tetap berlangsung normal sebagaimana biasa,” imbuh VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba.

Imbas Kerumunan Pasar Tanah Abang: Perubahan Jam Operasional Hingga Pembatasan Layanan KRL