Jalur sepeda permanen Sudirman-Thamrin disetujui untuk dibongkar oleh Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jendral Listyo Sigit Prabowo. Adapun persetujan itu meruapakan respons atas usulan Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni.

Melansir CNNIndonesia, Pemprov DKI Jakarta disebut mengalokasikan danan sebesar IDR 28 miliar untuk membuat jalur sepeda permanen sepanjang 11,2 kilometer tersebut.

Polisi masih cari formula pengganti jalur sepeda permanen Sudirman-Thamrin

Listyo sendiri menyatakan bahwa pihaknya terus mengkaji dan mencari formula terbaik untuk dapat menggantikan jalur sepeda permanen di ruas jalan itu.

Jalur Sepeda Permanen Sudirman-Thamrin Dibongkar, Kapolri Setuju?
via Media Indonesia

Bahkan kabarnya, Polri akan segera melakukan studi banding ke negara luar dalam waktu terdekat. Diharapkan, studi banding itu bisa memberikan pelajaran menyoal pengaturan perihal rute sepeda. 

Baik yang digunakan untuk keperluan berolahraga ataupun bike to work.

Polri akan lakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Pemprov DKI Jakarta

Lebih lanjutnya, Listyo menyebutkan Polri akan melakukan koordinasi dengan Kementrian Perhubungan dan Pemprov DKI Jakarta terkait pengaturan jalur sepeda.

via Liputan6

Para Kapolda di seluruh wilayah juga melakukan hal yang sama. Sehingga kemudian jalur sepeda bagi masyarakat tetap ada. Jamnya dibatasi sehingga tidak mengganggu para pengguna dan moda-moda lain yang memanfaatkan jalur tersebut,” pungkasnya.

Begini respon Wagub DKI Jakarta

Ahmad Riza Patria, Wakil Gubernur DKI Jakarta mengaku akan mempertimbangkan semua masukan terkait usul pembongkaran, termasuk sikap Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo.

Tentu keputusan yang diambil akan mendengarkan masukan dari semua pihak termasuk dari Pak Kapolri,” pungkasnya Rabu (16 Juni).

via Megapolitan.Kompas.com

Riza juga mengatakan Pemprov DKI Jakarta sejauh ini belum mengambil keputusan dan untuk saat ini keberadaan jalur khusus sepeda beserta aturannya masih dalam tahap uji coba.

Pada dasarnya, Pemprov DKI Jakarta berharap keberadaan jalur itu mampu medatangkan kebaikan bagi semua pengguna jalan dan moda transportasi.

DKI akan memberikan pelayanan terbaik bagi semua pihak, bagi pesepeda road bike, non bike, pejalan kaki, pengguna sepeda motor, pengguna kendaraan pribadi. Apalagi pengguna kendaraan umum, transportasi umum, ” pungkasnya.

Kalau benar dihancurkan, IDR 28 miliar raib begitu aja!