Sebagai simbol seberapa rentannya para dokter di Jerman tanpa APD

Merespon kekurangan pasokan alat pelindung diri (APD), dokter-dokter Jerman mengunggah foto tanpa busana ke jagat maya. Sebagai gantinya, para dokter tersebut pun menggunakan benda-benda seperti buku dan bunga untuk menutupi organ vitalnya.

Foto-foto tersebut diunggah ke situs Blanke Bedenken dan ditujukan sebagai protes kepada para politisi. Dengan cara ini, para dokter berharap pihak pemerintah bisa memastikan dokter dan klinik memiliki APD yang mencukupi.

Dalam salat satu foto, seorang dokter memegang kertas bertuliskan kalimat dalam bahasa Jerman yang artinya “Saya telah belajar untuk menjahit luka. Kenapa sekarang saya harus belajar membuat masker?

Dokter Jerman yang berpose tanpa busana untuk memprotes kekuarangan alat pelindung diri (APD) virus Corona.[blankebedenken.org]

Source: Blanke Bedenken

Kami adalah dokter Anda. Untuk dapat merawat Anda dengan aman, kami membutuhkan alat pelindung. Ketika kami kehabisan yang kami miliki, kami terlihat seperti ini,” ungkap penyelenggara aksi di situs Blanke Bedenken.

Kita semua rentan. Praktik medis membutuhkan lebih banyak dukungan dari politik.”

Protes ini pun diketahui terinspirasi oleh Alain Colombie, seorang dokter Prancis memprotes kurangnya peralatan pelindung dengan mengunggah foto-foto telanjang dirinya.

alain colombie - Najnovije i najčitanije vijesti - Index.hr

Source: Index.hr

Dengan lebih dari 156.000 kasus dan 5.900 kematian, Jerman telah menahan pandemi ini jauh lebih baik daripada Amerika Serikat, Italia, Spanyol dan Prancis. Namun sama seperti negara-negara tersebut, Jerman juga menderita kekurangan APD.

Menanggapi hal ini, juru bicara Kementerian Kesehatan Jerman pun mejelaskan bahwa pihak pemerintah masih mengatur distribusi pasokan.

Bekerjasama dengan penyedia logistik Jerman, Kementerian Kesehatan Federal mengatur distribusi pasokan medis kepada Asosiasi Dokter Asuransi Kesehatan Wajib dan negara-negara federal. Pada akhir pekan lalu Kementerian Kesehatan Federal telah mendistribusikan sekitar 133 juta masker pelindung,” jelas juru bicara itu, dikutip dari CNN.