Kesehatan mental pekerja menjadi priortias Nike. Perusahaan papan atas pakaian olahraga dan sepatu yang dikenal banyak orang ini memberikan cuti kepada karyawan di kantor pusat mereka, Amerika Serikat.

Tidak tanggung-tanggung, Nike memberikan para karyawan untuk mendapatkan cuti selama sepekan guna menghilangkan stress dan memulihkan diri dari tekanan sebagai dampak pandemi Covid-19.

Kesehatan mental jadi prioritas, pekerja dibebaskan dari semua tanggung jawab kerja

Sebagaimana dilansir The Guardian, Rabu (1 September), Nike menyatakan akan meliburkan semua karyawan yang berkantor di Oregon sampai Jumat, 3 September 2021.

Para pemimpin senior turut menghimbau agar semua bawahan dan junior untuk mengabaikan semua tanggung jawab kerja untuk dapat membantuk ‘meningkatkan’ kesehatan mental mereka.

Kesehatan Mental Jadi Prioritas, Nike Liburkan Karyawan Selama Sepekan!
via Giphy

Luangkan waktu untuk bersantai, menghilangkan stres, dan menghabiskan waktu dengan orang tercinta. Jangan bekerja,” tulis Matt Marrazo, manajer senior pemasaran global Nike sebagaiman diunggah via LinkedIn.

Marrazo menambahkan bahwa kondisi dalam satu hingga dua tahun terakhir sangat berbeda dengan sebelumnya. Oleh karena itu, meluangkan waktu untuk beristirahat dan memulihkan diri menjadi kunci untuk tetap waras. Terlebih untuk kembali melakukan yang terbaik.

Waktu yang berat bagi seluruh staff

Marrazo sendiri mengakui periode setahun terakhir merupakan masa yang sangat sulit. Terkait hal itu, para staff wajib di reset dan disadarkan bahwa mereka adalah manusia dan hidup melewati peristiwa yang traumatis.

Keputusan untuk libur ekstra yang diambil Nike ini diharap mampu melawan kelelahan para staff sebagai dampak WFH dan pertemuan video call terus menerus. Selama ini kebijakan Work From Home dinilai sudah mengaburkan batas kehidupan pribadi dan pekerjaan.

via we work remotely

Menurut Marazzo, fasilitas dan dukungan utuk para karyawan yang Nike adalah hal yang tepat. “Good business, but it’s also the right thing to do,” tuturnya.

Ini bukan hanya libur seminggu bagi tim. Melainkan statement pengakuan bahwa kami memprioritaskan kesehatan mental dan tetap menyelesaikan pekerjaan,” lanjutnya.

Setuju sih, di WFH memang mengaburkan barrier antara kerja dan kehidupan pribadi. Boleh kali cuti dulu nih??