Kamis Misteri : Kosan Horor di Malang dengan berbagai pengalaman mistis

Kosan horor di Malang akan menjadi cerita yang memani Lo pekan ini. Di sadur dari sebuah thread unggahan @chillbanana313 , wanita yang merupakan mahasiswa salah satu perguruan tinggi terkemuka di Jawa Timur, menceritakan berbagai kejadi aneh di kosan yang ia tempati saat itu.

Menariknya, cerita ini bermula dari sebuah keanehan yang terjadi pada salah satu teman kosnya. Setelah hari itu, kosan yang awalnya aman berubah menjadi pusat lokasi para mahluk tak kasat mata menunjukan ‘taring mereka’.

Perubahan sosok Ayu jadi awal mula kengerian di kosan horor

Sebelum menceritakan beberapa pengalaman mengerikan yang di alami, wanita bernama Nana ini menjelaskan kronologi awal yang memicu berbagai kejadian ‘aneh’ di kosannya.

Keanehan pertama terjadi saat Nana pulang ke kosan. Dari kejauhan dia melihat sosok Ayu yang sedang duduk di teras kos.

Namun semakin dekat, Nana mendapati bahwa tatapan mata Ayu seolah kosong bak orang yang sedang ‘diisi‘ mahluk lain.

Meski sedikit takut, Nana memberanikan diri untuk menyapa Ayu sembari mengajaknya masuk. Mendengar sapaan Nana, Ayu langsung memberikan tatapan yang sedikit tajam disertai dengan sedikit senyuman kecil.

Nana pun berfikir dalam batinnya kalau Ayu saat itu bukanlah sosok yang sama. Sembari melangkah ke dalam, ia berpamitan dengan Ayu.

Saat hendak masuk, tiba-tiba Ayu menjawab pertanyaan yang ada dalam batin Nana, dan sejak saat itulah keanehan demi keanehan mulai terjadi.

Siapa mengetuk jendela?

Setelah mengalami beberapa keanehan bersama sosok Ayu, ternyata Nana pernah mendapat gangguan berupa suara ketukan jendela. Sayang saat mencoba mencari siapa yang mengetuknya, Nana tidak menemukan jawabannya.

Kejadian bermula saat dirinya hendak beristirahat di kamar. Namun saat sedang mecoba bersantai, Nana mulai mendengar suara ketukan di jendela kamarnya.

Awalnya dia berfikir bahwa ketukan tersebut adalah ulah orang iseng, tapi lama kelamaan didengarkan, suara ketukan itu menyerupai ketukan kuku panjang.

Terus terjadi berulang kali, Nana pun menjadi kesal dengan suara itu. Akhirnya dia berteriak “SIAPA?”, bukannya mendapat jawaban, suara ketukan itu semakin cepat dan membuatnya ngeri.

Dengan segala rasa takutnya, Nana memberanikan diri untuk membua gorden dan mencari tahu siapa yang berulah.

Sayang, bukan manusia yang ia lihat melainkan sosok hitam yang menghilang begitu cepat bak ditelan bumi.

‘Ayu’ tahu sedang dibicarakan

Memasuki minggu ketiga sejak kejadian aneh pertama, sosok Ayu semakin misterius. Bahkan keanehan tingkah Ayu juga sudah dirasakan oleh penghuni lain.

Salah satunya adalah Putri yang juga teman se-kampung Ayu. Biasanya mereka berdua sering bermain di kamar setiap pulang sekolah, tapi belakangan hal itu tidak terlihat sama sekali.

Selang beberapa lama, topik pembicaraan soal keanehan Ayu mulai terdengar oleh Nana. Karena penasaran, ia pun bergabung ke dalam pembicaraan itu.

Awalnya Mba Rere dan Mela tidak ingin memberitahu Nana, namun akhirnya mereka mulai menanyakan keanehan sosok Ayu kepadanya.

Dengan strategi pura-pura bodoh, Nana menjawab tidak. Akhirnya Mba Rere membocorkan kalau selama beberapa waktu ke belakang, Ayu sering terdengar ngobrol dengan seseorang di kamarnya.

Tapi para penghuni lain tidak pernah menemukan lawan bicara Ayu. Selain keanehan itu, Putri juga mengaku pernah memergoki Ayu sedang bernyanyi dalam bahasa Jawa, padahal dia tidak berasal dari daerah itu.

Tidak lama kemudian, terdengar suara pintu kamar Ayu terbuka. Karena tidak ingin menimbulkan kehebohan, Mba Rere dan Mba Mela langsung izin pamit ke kos belakang.

Nana yang masih berada di lokasi kemudian bertukar pandangan dengan Ayu. Wajahnya yang datar seketika berubah dengan senyuman kecil sembari menyapa “Mbak”.

Nana pun membalas sapaan itu. Tapi anehnya Ayu langsung mempertanyakan keberadaan Mba Rere dan Mba Mela, padahal keduanya sudah lama ngibrit sebelum kehadiran Ayu.

Sosok sinden misterius

Pada suatu malam, saat hendak tidur Nana merasa terganggu dengan suara kucing yang terus meraung-raung dari luar kamarnya.

Kendati segala upaya sudah dia lakukan untuk mengusirnya, kedua kucing itu tetap asik bersantai di luar pekarangan.

Saat itu, Nana hanya berfikir bahwa mungkin saja kucing berwarna hitam dan putih itu sedang melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat mata manusia.

Karena tidak ingin telat masuk kampus keesokan hari, Nana memutuskan untuk segera memasang headset dan memutar lagu sebagai penghantar tidur.

Beruntungnya cara tersebut cukup ampuh dan ia pun mulai ‘hilang’ dan mendengar sayup-sayup suara seperti orang sedang menyinden.

Awalnya suara itu lirih, tapi lama kelamaan semakin terdengar jelas di telinga Nana. Ia yang penasaran memutuskan untuk membuka matanya sejenak.

Karena tidak melihat apa apa, ia pun semakin penasaran dan akhirnya memberanikan diri untuk pergi keluar kamarnya. Saat tiba di ruang tv, tidak seorang pun tampak dipandangan matanya.

Di saat yang bersamaan ia merasakan bahwa batinya mulai mengirimkan sinyal yang kurang baik ke tubuhnya.

Sementara suara sinden itu seolah semakin jelas dan berasal dari kamar Ayu.

Namun baru saja iya mengintip ke kamar Ayu, dirinya mendapatin sesosok wanita dengan kebaya panjang berwarna putih seperti pengantin.

Sosok itu sedang menyisir rambut panjangnya dan Nana yakin itu bukanlah Ayu. Sekilas wajahnya terlihat lebih tua dan dari situlah asal suara sinden merdu yang terus Nana dengar.

Bak orang terhipnotis, Nana tertegun sejenak larut dalam irama sinden itu. Di saat itulah, sinden tersebut berhenti dan sosok wanita misterius itu seolah menyadari keberadaan Nana.

Seketika sinden itu berubah menjadi suara lirih dan wanita berkebaya putih itu melemparkan pandangannya ke arah Nana.

Nana yang ketakutan langsung memtuskan untuk kabur ke kembali ke kamarnya. Tapi saat berada dalam kamarnya ia mendengar suara paksaan untuk membuka pintu kamar dari luar.

Dengan segala sisa keberanian yang ada dia terus melantunkan doa sembari diiringi teriakan “Buka,buka.” yang tak kunjung berhenti.

Di tengah doanya, Nana melihat dirinya masih terbaring di atas rajang, dan di saat itulah dia sadar bahwa raganya sedang mengawang-ngawang.

Tanpa berfikir panjang dia langsung melemparkan dirinya ke atas kasur.

Saat kembali ke raganya, Nana mendapati bahwa saat itu waktu menunjukan pukul 03.00. Sembari menenangkan diri, ia mengumpulkan niat untuk mengambil wudhu dan berdoa.

Dengan segala rasa takut karena harus melewati kamar Ayu, Nana tetap memantapkan langkahnya. Beruntung saat itu, pintu kamar Ayu tertutup rapat.

Namun, saat hendak kembali ke kamarnya, Nana seolah mengalami kejadian yang sama dengan apa yang menjadi mimpinya.

 

Buat Lo yang masih penasaran dengan berbagai kengerian di kos ini, langsung aja merapat ke Twitternya @chillbanana313.