Manual Jakarta rilis t-shirt eksklusif bertajuk #ManualforJakarta494

Memperingati hari jadi DKI Jakarta, Manual Jakarta merilis koleksi t-shirt eksklusif bertajuk #ManualforJakarta494. Tepatnya pada 22 Juni, t-shirt dengan bergambar foto kehidupan sehari-hari ibu kota. Fotografer handal Prayogo Yoedo Prawiro yang terkenal dengan kehidupan fotografinya juga ikut turun tangan dalam kampanye #ManualforJakarta494 kali ini.

Koleksi ini tersedia secara terbatas lewat toko online, yakni Tokopedia Manual Jakarta. Edisi khusus ini merilis tiga t-shirt dengan desain yang berbeda-beda. Masing-masing desainnya terinspirasi sekaligus mewakili kehidupan penduduk dan kesibukan hari-harinya ibu kota.

Baca juga: Hukuman Penjara Menanti Warga Negara Ini yang Menolak Vaksin

Setiap desain yang mewakili kehidupan metropolitan

Slowness 

Jakarta mungkin bukan kota yang memiliki rima yang lambat. Tapi pas lagi gak tergesa-gesa, kegiatan sesederhana mungkin bisa jadi sebuah kemewahan yang bisa dinikmati.

Apalagi kota ini seperti hidup 24 jam. Dalam jam-jam tanpa tuntutan ini, penduduk kota seperti mencari perlindungan sebelum mereka melewati kehidupannya lagi.

Dalam ‘kecepatan’ yang kota ini miliki, Manual Jakarta mengabadikannya dengan nama ‘Slowness’ pada salah satu desain eksklusif t-shirt ini.

Baca juga: Foo Fighters Penuhi Madison Square Garden dengan Konsernya, Pertama Sejak Pandemi!

Restlessness

Sementara itu, hiruk pikuk kota Jakarta juga menempel pada perjalanan kehidupan metropolitan. Desain kedua ini menunjukkan kegelisahan yang penduduknya rasakan.

Kemacetan lalu lintas Jakarta yang udah terkenal kayaknya udah jadi pemandangan sehari-hari penduduknya yang pulang pergi ngantor. Perjalanan pulang pergi ini menjadi kegelisahan sendiri ketika banyak menghabiskan waktunya di jalan daripada di rumah.

Hustling

‘Bergerak’ menjadi konstanta bagi orang Jakarta ketika siang dan malam. Orang-orang Jakarta cenderung bergerak cepat karena kesibukannya sehari-hari pada kota metropolitan ini. Rutinitas yang menjalin kebersamaan antar warga kotanya, sebagai kegigihan kolektif untuk bergerak maju demi melanjutkan hidup.

Dengan begitu, desain ketiga bertajuk Hustling terabadikan melalui lensa Manual Jakarta.