Ulah orang Indonesia merugikan OpenSea?

Nggak lama setelah Ghozali Everyday viral karena jualan selfie di platform OpenSea, sejumlah netizen Indonesia ikut latah dengan jualan foto nyeleneh sebagai NFT.

Beberapa di antaranya adalah foto wajan, peliharaan, hingga perlengkapan rumah lainnya.

Menanggapi hal tersebut pakar pun angkat suara.

Baca juga: Spider-Man: No Way Home Jadi Salah Satu Film Terlaris Sepanjang Masa

Pakar: kurang bagus buat OpenSea, tapi…

Orang melihat apapun bisa dijual di OpenSea. Dan opensea ini tidak mensyaratkan minting cost di depan, jadi orang bisa upload seenaknya,” ujar Associate Professor SEB Telkom University Andry Alamsyah, dikutip dari CNN Indonesia.

Menurutnya, tren ini bisa merugikan platform OpenSea jika tidak dikurasi.

[Dampaknya] buat OpenSea kurang bagus, tapi buat masyarakat Indonesia mungkin bagus juga, mereka latihan proses menjual aset via NFT dengan mudah,” jelas Andry.

Andry juga mengingatkan pentingnya pemahaman mekanisme OpenSea seperti listing, gas price dan wallet.

Nggak cuma itu, publik juga harus memahami karya-karya NFT yang laku terjual.

Yang dijual di OpenSea umumnya karya seni, vector art, avatar, yang memang berguna untuk kehidupan metaverse (game, medsos dan lain-lain). bukan jualan baju beneran,” imbuhnya.

Baca juga: Netflix Konfirmasi Squid Game Musim 2 Siap Bergulir, Begini Kata CEO

NFT a la orang Indonesia

Banyak orang menggunakan platform tersebut untuk jualan foto unik; dari baju, mie instan, ayam gepuk dan masih banyak lainnya.

Melansir Detik Food, salah satu akun bernama ‘Fotriani01’ menjual gambar cirambay, jajanan khas Jawa Barat. Nggak tanggung-tanggung, harganya 5 Ethereum, atau sekitar Rp237 juta.

Ada pula akun ‘Andriyadi_soddron’ yang menjual gambar Indomie, lengkap dengan topping sosis. Ia membenderol gambar mie instannya itu dengan harga yang sama.

Selain itu, gambar makanan termahal sejauh ini adalah kerang beserak. Akun ‘All_IndoEat’ lah yang jual NFT itu seharga Rp427 juta.