Di tengah kasus Covid-19 Jakarta yang lagi badai-badainya, masyarakat Badui tenang-tenang aja karena disiplin

Masyarakat Badui hingga saat ini masih nihil dari kasus Covid-19. Hal ini berdasarkan keterangan dari Kepala Puskesmas Cisimeut Kabupaten Lebak, dr Maytri Numangsih. Setelah melakukan screening Covid-19, mereka gak menemukan ada penularan Covid pada pemukiman masyarakat Badui.

Padahal penularan Covid-19 pada Lebak saat ini lagi naik-naiknya dan masuk ke dalam zona merah. Namun Maytri menyebut kalo masyarakat Badui yang positif Covid-19 masih nihil.

“Kami mengetahuinya setelah dilakukan tes usap antigen kepada beberapa warga Badui belum lama ini,” kata Maytri melansir dari Antara, Kamis (1/Juni).
Nol Kasus Covid-19, Masyarakat Badui Nurut di Rumah Aja!

Patuhi imbauan tetua adat: di rumah aja

Selain itu, Maytri menjelaskan gak ada kasus penularan pada pemukiman warga Badui juga karena mereka kedisiplinan mereka mematuhi imbauan dari tetua adatnya. Seperti mengurangi kegiatan ke luar daerah.

Meskti begitu, wargaBadui juga masih bekerja pada ladang-ladang huma. Jadi mereka gak banyak kontak erat dengan orang luar.

Apalagi warga Badui juga kini memperketat protokol kesehatan untuk wisatawan. Wisataran wajib pakai masker, gak berkerumun, dan gak membuang sampah sembarangan.

“Kami minta kawasan Badui diperketat dan semua wisatawan harus dilakukan pemeriksaan suhu dan mematuhi protokol kesehatan guna mencegah corona,” kata Maytri.

Menyibak Asal Usul Suku Baduy - FaktualNews.co

Apreasiasi untuk tetua ada, Jaro Saija

Para petugas medis Puskesmas Cisimeut pun mengapresiasi tetua adat masyarakat Badui sekaligus Kepala Desa Kanekes Jaro saija. Menurut mereka, Jaro sangat disiplin dan mematuhi program pemerintah dalam pelayanan vaksinasi bagi aparatur desa.

Jaro Saija mengatakan, jumlah masyarakatnya pada Kanekes tercatat ada 11.800 jiwa yang tersebar pada 68 kampung. Dalam jumlah tersebut, gak tercatat satu kasus pun hingga saat ini.

Demi mencegah pandemi, apalagi setelah virus corona semakin menjadi-jadi, masyarakat Badui gak boleh keluar daerah seperti Jakarta, Tangerang, dan Bogor. Kalau ada yang ke luar daerah, Mereka akan menjalani pengecekan kesehatan pada puskesmas setempat.

“Semua warga Badui sudah dilakukan pencegahan penularan virus corona dengan minum obat tradisional dari cikur dan jahe merah,” kata Jaro.

Boleh kali ya masyarakat Badui jadi contoh?