Meski diciptakan untuk menunjukan arah, ternyata Google Maps terkadang membuat orang nyasar

Nyasar karena google maps ternyata juga dialami orang banyak orang. Salah satunya seperti yang dialami remaja asal Rusia bernama Sergey Ustinov.

Berharap Google Maps mengarahkannya ke tempat tujuan, remaja itu malah ditemukan meninggal dalam keadaan beku setelah nyasar. Dia tanpa sengaja ‘masuk‘ ke sebuah jalan bersuhu ekstrem -50° celcius.

Begini kejadiannya kenapa bisa nyasar karena Google Maps

Diketuahui, Sergey kala itu mengemudi bersama temannya, Vladislav Istomin. Mereka berdua melewati rute bersuhu dingin yang sangat ekstrem setelah mendapat arahan dan saran dari Google Maps.

nyasar karena google maps
via Sakha Press

Mobil yang mereka kendarai kemudian mengalami masalah. Naas, Sergey ditemukan meninggal dalam keadaan membeku di dalam mobil Toyota Chaser. Sedangkan temannya, Vladisvlav dinyatakan selamat dari insiden tersebut meski harus mengalami hipotermia yang cukup parah.

Kondisinya sangat memprihatinkan, kami memperjuangkan hidupnya,” tutur seorang dokter seperti dilansir The Sun, Minggu (13 Desember). Menurut The Siberian Times, kedua remaja ini berjalan dari kota Yakutsk menuju kota Magadan, Rusia.

Mereka melewati jalan yang di kenal dengan istilah “Road of Bones”

Nama Road of Bones mungkin terdengar mengerikan, tetapi ternyata nama tersebut disematkan karena banyak pekerja yang tewas saat membangun jalan tersebut. 

Seperti dilansir The Siberian Times, Sergev dan Vladislav mengikuti saran dari Google Maps yang memberikan rute lebih cepat jika dibandingkan dengan Yandex Maps, layanan peta navigasi di Rusia.

nyasar karena google maps
via The Sun

Rute di Yandex Maps menunjukan jarak 1.900 km di jalan raya federal Kolyma melalui wilayah Ust-Nera. Sementara Google Maps menawarkan rute yang lebih pendek melalui Tomtor dengan jarak tempuh 1.733 km.

Otoritas setempat menuturkan bahwa jalan yang melalui wilayah Tomtor itu merupakan jalanan yang sudah lama tidak terpakai. Bahkan sudah lama ditinggalkan sejak tahun 1970an.

Beberapa laporan menyebutkan kalau kedua remaja tersebut juga sempat menyalakan api kecil serta membakar ban untuk menjaga tubuh mereka tetap hangat. Sayangnya mereka tidak dapat menggunakan ponsel dan menghubungi layanan darurat untuk menyelematkan mereka.

Orang-orang itu berusaha untuk tetap hangat dan membakar ban. Tapi ternyata, mereka tidak bisa membuat api yang besar dan mereka tidak bisa melepas sisa ban,” sambung dokter tersebut.

Wilayah tempat mereka ditemukan memang dikenal memiliki suhu ekstrem

Penduduk setempat sebenarnya sangat terkejut, mengingat keduanya ditemukan tidak menggunakan pakaian musim dingin. Mengingat cuaca di sana begitu ekstrem.

nyasar karena google maps
via The Siberian Times

Salah satu penduduk menyebut kalau korban kemungkinan besar adalah orang kota. Hal tersebut terlihat dari sepatu kets yang mereka kenakan. Wilayah Republik Sakha (Yakutia) di Rusia memang dikenal sebagai daerah dengan suhu sangat ekstrem. Bahkan terkadang lebih dari -50° celcius.

Sekarang di sini sangat dingin, belum -60°C, tapi di malam dan pagi hari sudah mencapai -57°C. Sementara siang terkadang sampai -51°C,” tutur seorang warga