Harus ada langkah untuk mencegah rumah sakit kolaps

Rumah sakit kolaps jadi kekhawatiran Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) menyusul angka kasus covid-19 yang terus meningkat.

Karenanya, PERSI pun mendesak pemerintah untuk menyiapkan protokol seleksi penerimaan pasien covid-19 di rumah sakit.

Di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah itu sulit sekali, kita temui sejumlah RS sudah 100% hunian untuk ICU dan ruang isolasi. Kalau enggak ditambah belakangan ini, maka sudah penuh,” imbuh Lia, dilansir dari BBC News Indonesia, Minggu (24/01).

Jadi cukup banyak pasien ditempatkan di IGD dengan fasilitas seadanya akhirnya sampai meninggal di IGD. Itu yang kasihan. Kita hanya bisa menampung sementara fasilitas yang dibutuhkan tak ada,” sambungnya.

Baca juga: Jokowi Divaksin Dosis Kedua, Begini Pesannya Bagi Masyarakat

Seleksi pasien, kunci menghindari rumah sakit kolaps

Jika betulan diberlakukan, maka protokol tersebut akan menyeleksi pasien bersasarkan gejala yang dialami.

Mereka yang memiliki gejala ringan atau tanpa gejala dianjurkan untuk isolasi mandiri alih-alih dirawat di rumah sakit.

Menurut Sekretaris Jenderal PERSI, Lia Gardenia Partakusuma, langkah tersebut adalah pilihan yang tepat. Pasalnya banyak pasien yang enggan menjalani isolasi mandiri meski keadaannya sudah membaik.

Jadi RS jangan dipenuhi semua, harus ada spare untuk kasus-kasus yang segera harus ditangani. Kalau penuh semua, kasihan, seperti IGD penuh sekali sekarang,” tuturnya.

Baca juga: GeNose Akan Gantikan Thermogun Sebagai Alat Deteksi Covid-19

Kapasitas penuh

Seperti yang sudah dikabarkan sebelumnya, saat ini tingkat keterisian tempat tidur di kota besar sudah melampaui standar yakni antara 70%-80%. Sementara di daerah-daerah mencapai 90%-100%.

Padahal pemerintah sudah melakukan peningkatan kapasitas tempat tidur di rumah sakit hingga 30-40 persen untuk mengantisipasi lonjakan pasien.

Dengan jumlah pasien yang begiu tinggi, banyak rumah sakit yang harus mengkonversi ruangannya; yang tadinya buat pasien biasa jadinya untuk isolasi.

Jika jumlah kasus positif terus meningkat, hal ini bisa berujung pada kolapsnya rumah sakit di seluruh Jawa dan Bali.

(AFP/Isaac Lawrence)