Pemain timnas sepak bola di China diharuskan untuk menghapus tato yang ‘menempel’ di badan mereka.

Selain itu, para pemain timnas sepak bola China juga dilarang untuk menambah atau membuat tato baru.

Pemain timnas sepak bola China sangat dilarang memiliki tato

Dalam sebuah pernyataan dari Administrasi Olahraga China, Selasa (28 Desember), dijelaskan bahwa pemain tim nasional sangat dilarang memiliki tato tambahan.

Pemain Timnas Sepak Bola Dilarang Bertato

Mereka (pemain) yang punya tato dianjurkan untuk menghapusnya. Dalam keadaan tertentu, tato harus ditutupi kala latihan, kompetisi, dengan izin dari seluruh tim,” tutur lembaga sebagaimana dilansir AFP.

Lembaga yang sama juga mengataka pemain U-20 dan generasi yang lebih muda dilarang merekrut mereka yang memiliki tato.

Kebijakan menuai kritik

Terdengar sangat aneh, kebijakan ini sontak mendapat kecaman dan kritik dari para penggemar.

Apakah kita memilih pemain sepak bola yang berkualitas atau orang suci,” tulis salah satu fans di platform sosial media Weibo.

Tattooing Machine GIFs - Get the best GIF on GIPHY

Fans lain justru menyindir bahwa sebaiknya anggota partai saja yang bermain bola. “Haruskah kita menyatakan dengan gamblang bahwa hanya anggota partai yang bisa bermain,” tuturnya.

Meski sejatinya masyarakat memang tidak menyukai tato, saat ini hal tersebut semakin populer. Terutama di kalangan dewaswa muda.

Selain protes, para penggemar menilai bahwa kebijakan pelarangan tato termasuk penutupan tato membuat sepak bola bukan lagi sebagai ajang olahraga, melainkan politik.

Pemerintah sasar sepakbola dalam gerakan pemurnian

Kendati demikian, sepertinya para penguasa terus melakukan perluasan terhadap gerakan ‘pemurnian’. Salah satunya dengan meminta pemain menutupi area bertato dengan lengan panjang ataupun perban.

Bahkan dalam sebuah kesempatan, pertandingan sepak bola perempuan antar universutas harus batal setelah para pemain dilarang mengecat rambut mereka.

via FootyHeadline

Adapun langkah ‘radikal’ itu menjadi cara China untuk bersikap lebih keras terhadap kebudayaan Barat yang terus masuk ke China.