Puting beliung Wonogiri jadi indikasi cuaca buruk?

Puting beliung Wonogiri berhasil gegerkan warga kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Rabu (20/1/2021) sore.

Kemunculannya yang terjadi di sekitar pukul15.30 sore kian jadi perbincangan berkat sejumlah video dokumentasi yang diedarkan ke media sosial.

Baca juga: Joe Biden Cabut Kebijakan Trump, Wajibkan Pakai Masker!

Penjelasan BMKG terkait fenomena puting beliung BMKG

Menurut Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin MSi, fenomena tersebut dinamai watersprout.

Kalau di darat namanya puting beliung, kalau di atas air (danau) atau di selat/laut namanya waterspout,” ujar Siswanto, dikutip dari Kompas.

Fenomena tersebut punya mekanismenya sama seperti puting beliung; muncul dari sistem awan cumilonimbus (Cb) dan turun ke bawah seperti belalai.

Perlu diketahui pula, awan Cb bisa jadi indikasi cuaca buruk atau hujan lebat.

Baca juga: Tanda SOS Terlihat di Pulau Laki, Dikaitkan dengan Kemungkinan Penumpang Sriwijaya SJ 182 yang Selamat

Beda tornado dengan puting beliung

Puting beliung punya beberapa perbedaan dengan tornado, salah satunya dari segi intensitas.

Kecepatan pusaran angin tornado tergolong tinggi (maksimum mencapai skala Fujita 5), sementara puting beliung punya intensitas lebih rendah (umumnya hanya mencapai skala Fujita 2).

Tornado juga bisa terjadi kapan saja dan sepanjang tahun. Sementara puting beliung umumnya terjadi di periode musim peralihan antara musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya dan pada periode musim hujan.

(Foto: Kompas)