Sebuah ledakan besar terjadi di tambang emas Hushan di Qixia, China pada Minggu (10/1). Akibatnya ledakan tersebut mengubur pintu masuk ke tambang dan ada 22 orang pekerja yang terjebak di bawah tanah.

Manajer dari penambangan emas itu pun akhirnya ditahan kepolisian setempat karena tidak segera melaporkan kejadian tersebut. Seperti apa kondisinya sekarang?

Kondisi Pekerja di Bawah Tanah

Tambang Emas Meledak
via Kompas

Selama 15 hari para pekerja sudah terjebak di bawah tanah. Tim penyelamat pun berupaya untuk mengevakuasi dengan membuat lubang sementara untuk menyalurkan bantuan makanan, obat, dan barang kebutuhan lainnya supaya tetap bisa bertahan hidup.

Namun, tim penyelamat masih membutuhkan waktu beberapa hari lagi untuk mengebor tanah dan membuat jalur yang cukup lebar untuk mengevakuasi korban. Dari 22 orang yang terjebak, ada 11 orang yang dilaporkan masih hidup.

Satu pekerja sudah dinyatakan tewas akibat cedera kepala yang dialami akibat ledakan tersebut. Sedangkan 10 lainnya masih dalam tahap pencarian.

Saat ini pun tim penyelamat masih berusaha membuat lubang yang lebih besar dan dalam. Hal ini karena para pekerja tersebut terjebak sekitar 600 meter di bawah tanah area tambang.

Cara Korban Kirim Pesan Pertolongan

Tambang Emas Meledak
via Bisnis

Selama berhari-hari, para pekerja di bawah tanah pun mencari cara untuk meminta pertolongan. Pertama kali kontak antara korban dan tim penyelamat terjadi setelah salah seorang pekerja menuliskan pesan di sebuah kertas.

Jangan berhenti mencoba menyelamatkan kami,” tulis pesan tersebut.

Alhasil, tim penyelamat langsung membuat sambungan telepon untuk bisa tetap berkomunikasi dengan pekerja yang terjebak, selagi lubang evakuasi masih dibuat.

Sering Terjadi Ledakan

Tambang Emas Meledak
via Republika

Rupanya, kecelakaan di area tambang seperti ini sudah beberapa kali terjadi di China. Masalahnya biasanya sama, yaitu peraturan keselamatan yang tidak dilakukan dengan baik.

Sebelumnya, pada September 2020 dikabarkan 16 pekerja tewas ketika convenyor belt kebakaran dan menimbulkan karbon monoksida yang tinggi.

Selain itu pada Desember 2020 silam, sebanyak 23 pekerja tewas karena adanya kebocoran karbon monoksida di area tambang batubara.

_

Semoga para pekerja yang terjebak bisa segera dievakuasi dalam keadaan selamat.