Jadi konklusi trilogi Teddy Adhitya

Usai merilis “Langit Favoritku” dan “Semestinya,” Teddy Adhitya rilis track baru yang berjudul “Masa Depan.”

Berangkat dari keresahan pribadi, lagu itu menyoal tentang solusi suatu keadaan yang “harus dimulai dari tiap diri masing-masing.”

Kita terlalu sering berusaha menjinakkan ombak, padahal ombak tidak akan pernah bisa dijinakkan,” sebagaimana yang USS Feed kutip dari rilisan pers lagu tersebut.

Yang bisa diubah hanyalah mindset kita sendiri tentang bagaimana cara menghadapi ombak yang ganas, dan mengingat bahwa ombak ganas itu tidak akan menetap selamanya.”

Baca juga: Koes Hendratmo, MC ‘Berpacu Dalam Melodi’ Meninggal Dunia

Karya personal dari Teddy Adhitya

Trilogi single ini dirilis Teddy Adhitya secara berkala sejak 25 Agustus lalu.

Ketiganya saling bertautan, dan diadaptasi dari hasil kontemplasi diri dan pengalaman pribadi.

Track “Langit Favoritku” jadi “menu pembuka” trilogi tersebut. Lewat lagu tersebut, Teddy bercerita tentang proses untuk berdamai dengan memori dan kenangan melalui proses merayakan rasa.

Kesadaran bahwa terdapat sebuah pembelajaran kehidupan di dalam setiap peristiwa yang terjadi. Dari pembelajaran tersebut maka kita bisa memulai merayakan rasa. Semua rasa yang kita dapatkan dari kenangan-kenangan yang kita punya,” jelasnya tentang lagu tersebut.

Sementara itu, “Semestinya” dirilis pada 1 September lalu dan fokus pada narasi pencarian jati diri yang terlupakan.

Teddy pun mendeskripsikan lagu ini sebagai lagu tentang “melepas keterikatan dengan masa lalu.”

Nostalgia yang terlalu berlarut bisa membuat kita lupa atas identitas jiwa dalam menjalani hidup yang terus bergerak dan berubah.”

Baca juga: Rich Brian Pecahkan Rekor Spotify, Jadi Musisi asal Indonesia Pertama

Kali pertama berbahasa Indonesia

Yang tak kalah menarik, trilogi ini jadi kali pertama Teddy Adhitya merilis materi berbahasa Indonesia.

Sejak debut sebagai solois pada tahun 2016 lewat lagu “In Your Wonderland,” ia telah konsisten merilis lagu-lagu berbahasa Inggris. Bahkan hingga kini Teddy sudah merilis dua buah album, yaitu “Nothing is Real” (2017) dan “Question Mark” (2019) yang sepenuhnya berbahasa Inggris.

Kini rangkaian trilogi “3” yang terdiri dari “Langit Favoritku,” “Semestinya,” dan Masa Depan” sudah bisa dinikmati di layanan streaming musik digital.