Kehadiran vending machine pizza ini malah kena nyinyir warga Roma

Mesin pembuat otomatis atau vending machine pizza ini mendapat sambutan yang kurang baik dari warga Roma.

Pasalnya, Pizza yang menjadi kuliner kebanggaan Italia ini kini bisa mulai dibuat oleh mesin. Buat mereka vending machine bukan suatu masalah, hingga mesin ini membuat pizza.

Menurut mereka, Pizza yang dibakar oven aja udah gak sesuai dengan tradisi Italia, apalagi kalau mesin yang membuatnya.

Vending Machine Pizza

Awalnya, Claudio Torghele, pengusaha asal Rovereto yang membuat mesin ini cuma bermaksud untuk membuat makanan beku jadi makanan siap saji yang fungsinya mirip microwave.

Namun akhirnya ia mengembangkan lebih jauh dan menciptakan mesin pembuat otomatis yang bisa membuat Pizza.

Mulai dari membuat adonan, menabur taburan keju dan tomat sebagai topping. Proses pemanggangan dalam suhu sekitar 380 derajat celcius ini berkisar selama 3 menit.

Meski terdengar hebat, namun mesin ini terbilang gak laku ketika sampai Italia. Bahkan sempat memancing perdebatan seru.

Mr. Go Pizza, vending machine pertama yang ‘berani’ masuk ke Roma ini menawarkan empat jenis pizza.

Mulai dari yang paling legendaris margerhita, four cheese, spicy pizza,dan pancette, harganya mulai dari 4.50 Euro atau Rp 77,685 hingga 6 Euro atau Rp 103,580.

Hingga kini mesin yang hadir sejak 6 April lalu udah menjual 900 pizza.

Keberadaan vending machine pizza di Roma, Italia, mendapat kritik dari warga yang merasa kalau kuliner tersebut harus dibuat secara tradisional.

Respon warga Roma

Kota Roma terisi dengan ribuan pizzeria atau kedia pizza hampir pada setiap sudut jalanan ibukota Italia.

Melansir dari Reuters yang melakukan wawancara dengan banyak warga Roma, banyak dari mereka yang gak suka dengan mesin pizza ini.

Seperti kata seorang mahasiswi asal Napoli, Fabrizia Pugliese, “Gak apa-apa, tapi bukan untuk pizza!” tuturnya.

Bahkan, warga Roma lain, Ludovica gak mau mencoba pizza buatan mesin ini.

“Aku gak akan makan pizza dari sebuah mesin: ini mengerikan,” kata Ludovica ke Reuters. Senada dengan Ludovica, Alexandra juga berpendapat kalau menurutnya ini adalah hal yang menyedihkan melihat pizza keluar dari mesin.

Namun berbeda dengan Masimo Bucolo, seorang pebisnis, ia cukup optimis dengan kehadiran mesin otomatis ini. Baginya, kehadiran mesin ini bukan jadi suatu serangan untuk pembuat pizza tradisional.