Diprediksi berdasarkan hasil estimasi data hingga 24 April 2020.

Universitas Teknologi dan Desain Singapura memperkirakan bahwa pandemi virus corona yang terjadi di Indonesia akan dapat berakhir di bulan Juni 2020.

Berdasarkan situs resmi Singapore University of Technology and Design (SUTD), mereka menggunaka model SIR (suspectibleinfectedrecovered) yang diregresikan berdasarkan data dari beberapa negara yang kemudian digunakan untuk memperkirakan kurva siklus hidup pandemi serta memprediksi kapan pandemi tersebut kiranya akan berakhir.

3 Juni, Indonesia Bebas Corona!

SUTD  menyampaikan bahwa puncak dari pandemi virus corona di Indonesia sudah terjadi di tanggal 19-20 April 2020, yang berarti sudah terlewati dan berita baiknya adalah pandemi ini akan berakhir dikisaran tanggal 3 Juni 2020.

Indonesia bebas corona
via Giphy

Indonesia sendiri merupakan negara terakhir di Asia Tenggara yang bebas dari pandemi COVID-19. Negara tetangga seperti Malaysia akan mengakhiri pandemi pada 5 Mei, Filipina tanggal 7 Mei, dan 13 Mei 2020 untuk Singapura.

Berikut prediksi akhir pandemi dari SUTD di beberapa negara besar lain ;

  • Australia tanggal 13 April
  • Jerman tanggal 30 April
  • Spanyol tanggal 1 Mei
  • Prancis tanggal 3 Mei
  • Italia tanggal 4 Mei
  • Jepang tanggal 9 Mei
  • Amerika Serika tanggal 9 Mei
  • Inggris tanggal 13 Mei
  • India tanggal 20 Mei

Meskipun menjadi negara terakhir di Asia Tenggara yang bebas dari corona, negara terakhir di dunia yang akan bebas dari corona adala Qatar yaitu tanggal 8 Juli 2020.

Hanya prediksi dan tidak akurat

Dalam keterangannya, SUTD menyebutkan kalau analisis dan prediksi tersebut hanya untuk tujuan pendidikan dan penelitian. Epidemolog Indonesia, Dicky Budiman seperti dilansir dari CNNIndonesia juga menyangksikan akurasi dari prediksi tersebut.

‘Secara umum prediksinya masuk akal dengan pesyaratan adanya intervensi yang maksimal di tes tracing isolate dan social physical distancing.’ begitu ujar Dicky. Selain itu dia juga beranggapan kalau sejak awal penyusun sudah memahami bahwa estimasi itu, tidak bisa dijadikan rujukan pasti.

via Giphy

Dirinya menambahkan kalau ada beberapa catatan khusus untuk negara kepulaun seperti di Indonesia, di mana pola kurva antar wilayah atau provinsi di Indonesia bisa sangat berbeda. Dicky juga percaya bahwa ada hal lain yang harus diperhatikan dalam pemodelan pandemi, seperti kontekstualisasi (temuan-temuan terakhir).

‘Intinya dalam pemodelan yang dibuat di situs tersebut selalu ada range kemungkinan dalam tiap modelling dan kemungkinan tersebut akan sangat bergantung pada aksi atau intervensi yang dilakukan’, begitu tutupnya.

Source : CNNIndonesia

Semoga saja tidak meleset jauh dari prediksi tersebut *fingercrossed*