Wisata lebaran “lokal” boleh dilakukan asal patuh prokes. Adapun hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Beliau menuturkan pemerintah masih memperbolehkan warga untuk berlibur ke tempat wisata dalam kota selama larangan mudik Lebaran, 6 sampai 17 Mei.

Wisata Lebaran “lokal” boleh dilakukan selama larangan mudik berlangsung, dengan syarat patuh prokes

Kendati begitu, Sandi menekankan bahwa warga harus tetap disiplin menjalankan prokes selama berwisata. Adapun hal tersebut bertujuan untuk dapat mencegah penyebaran Covid-19.

Wisata yang dalam bingkai PPKM skala mikro dengan mengacu prokes ketat, disiplin, bersinergi dengan pemda dan satgas Covid. Pada prinsipnya diperbolehkan, tapi lagi-lagi kita harus pastikan jangan menjadi tempat yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan,” tutur Sandi di Balai Kota Jakarta, Senin (19 April) seperti dilansir CNNIndonesia.

Larang Mudik, Wisata Lebaran Boleh Dilakukan Asal Patuh Prokes
via Ekonomi Bisnis.com

Sandi menuturkan pihaknya sore kemarin sudah meninjau salah satu lokasi wisata di Jakarta, yaitu Kota Tua di Jakarta Barat. Lewat peninjauan tersebut, ia ingin memastikan bahwa protokol kesahatan sudah berjalan dengan ketat dan disiplin.

Kita mau mastiin bahwa Kota Tua protokol kesehatannya diterapkan secara ketat dan disiplin,” tutur Sandi.

Lebih lanjutnya Sandi berharap agar tempat wisata tidak lengah, mengingat kemungkinan akan jadi tujuan warga karena adanya larangan mudik.

Peniadaan mudik ini jangan sampai kita lengah. Justru berkerumunnya di destinasi-destinasi wisata perkotaan,” tambahnya.

Pariwisata Jakarta masih dalam kondisi memprihatinkan

Pada kesempatan yang sama, Sandi juga menyebutkan saat ini kondisi pariwisata di Jakarta masih dalam kondisi memprihatinkan. Meski demikian, untuk dapat membuka kembali pariwisata Jakarta, masih harus melihat kondisi penyebaran virus.

Pasalnya, mantan Wakil Gubenur DKI Jakarta menyebut proyeksi wisata, termasuk Jakarta sangat bergantung dengan angka penularan Covid-19.

via Bisnis.com

Kendati demikian, ia optimis jika angka penularan dapat ditekan, maka pada semester kedua nanti sektor pariwisata di Jakarta akan kembali menggeliat.

Mudah-mudahan, jika kita bisa terus tekan angka penularan Covid. Jika kita mulai buka travell corridor, mungkin kita bisa lihat kenakan antara 15-20 persen.” tuturnya.

Terkait keputusan wisata lokal di masa larangan mudik, sejumlah Epidemolog sempat mengkritisi keputusan itu. Pasalnya keputusan tersebut seolah bertentangan dengan kebijakan larangan mudik dan membuat sejumlah warga semakin bingung.

 —

Kalau dipikir-pikir memang membingungkan. Mudik dilarang, tapi wisata boleh?