Ketiga video UFO tersebut direkam pada tahun 2004 dan 2015 dan belum teridentifikasi hingga kini
Senin (27/04/2020) Pentagon baru saja merilis tiga video singkat yang menunjukan ‘fenomena udara yang tidak teridentifikasi.’ Salah satu video tersebut merekam insiden yang terjadi pada tahun 2004, sementara dua lainnya terjadi pada tahun 2015.
Rekaman tahun 2004 memperlihatkan insiden di samudera Pasifik. Ketika itu, dua pilot pesawat tempur tengah menjalankan latihan rutinnya, namun tiba-tiba keduanya ditugaskan untuk menginvestigasi pesawat terbang tak teridentifikasi, yang berada di dekat kedua pilot tersebut.
Kedua pilot tersebut pun menemukan objek berbentuk bujur dengan panjang 40 kaki (sekitar 12 meter), mengambang 50 kaki (sekitar 15) di atas permukaan laut.
Ketika kedua pilot tersebut mendekati, objek tersebut melesat dengan cepat sebelum terbang ke udara.
Source: CBS News
“Aku tak pernah melihat sesuatu bisa melesat secepat itu sebelumnya,” tutur salah satu pilot ketika diwawancarai oleh The Times.
Sementara itu, dua video lain merupakan rekaman kejadian yang terjadi pada tahun 2015. Salah satu video tersebut menunjukkan sebuah objek yang terbang ke langit dan berotasi di tengah udara.
Source: CBS News
“Bung, ini adalah drone,” tutur sang pilot yang merekam objek tersebut. Ucapan tersebut dijawab rekannya yang mengatakan “benda tersebut jumlahnya hingga satu armada.”
Sementara itu, video lain yang juga direkam pada tahun 2015 menunjukkan sebuah objek terbang yang melaju di atas laut.
Source: CBS News
Sebenarnya, ketiga video tersebut sudah beredar tanpa izin di jagat maya pada tahun 2007 dan 2017. Pihak angkatan laut Amerika pun sudah memverifikasi otentisitas video-video tersebut.
“Departemen Pertahanan Amerika merilis video-video ini untuk meluruskan miskonsepsi publik yang mempertanyakan keaslian rekaman tersebut atau ingin tahu fakta di balik video-video ini,” jelas Sue Gough, juru bicara Departemen Pertahanan Amerika.
“Fenomena udara yang terekam di video-video tersebut masih tergolong ‘belum teridentifikasi.'”