Berhubung hari ini, 26 September, adalah World Contraception Day, nggak ada salahnya kalau kita buka pembicaraan tentang sex education. Spesifiknya, jenis-jenis kontrasepsi.
Alat kontrasepsi ada banyak jenisnya, beda-beda juga pros & cons-nya. Makanya, kali ini USS Feed udah ngerangkum 5 jenis yang paling populer dan perbandingannya.
Check ’em out!
Kondom, alat kontrasepsi paling populer
- Cara kerja: Simple, tinggal pakaikan ke penis kayak pakai sarung tangan, lalu kondomnya akan menampung sperma yang keluar.
- efektivitas: kegagalannya 15%, dan bisa lebih parah kalau pakainya nggak benar, misalnya terbalik, atau nggak ada ruang di bagian ujung.
- Kenyamanan: Hal ini yang sering jadi perdebatan, beberapa orang merasa kalau pengalaman seksnya jadi ‘kurang berasa’. Walau begitu, ada berbagai jenis dan merek yang bisa jadi pilihan, sesuai preferensi masing-masing.
- Harga: Terjangkau, mulai dari Rp15 ribuan – puluhan ribu. Bisa dibeli di berbagai minimarket, supermarket, atau apotek.
Pil KB, harus rajin konsumsi setiap hari
- Cara kerja: Berisi hormon progestin dan estrogen yang bisa mencegah kehamilan, harus diminum setiap hari sepanjang siklus.
- Efektivitas: Tinggi, kegagalannya cuma sampai 8%.
- Kenyamanan: Menurut berbagai sumber, alat kontrasepsi pil ini bisa mengurangi keram saat mens. Tapi, efek sampingnya bisa berpengaruh ke hormon (mulai dari jerawat, sampai mood swings).
- Harga: Bervariasi, ada yang mulai dari puluhan ribu sampai ratusan ribu. Makanya, harus konsultasi dulu supaya nggak salah pilih!
Suntik KB, lebih simple dari pil
- Cara kerja: Sama kayak pil KB, bedanya, nggak harus minum setiap hari. Suntik KB ada dua jenis, 3 bulan dan 1 bulan.
- Efektivitas: Di antara daftar ini, suntik KB jadi salah satu yang paling efektif mencegah ‘kebobolan’. Efektivitasnya mencapai 99%, terutama untuk yang 1 bulan.
- Kenyamanan: Yang pasti, alat kontrasepsi ini jauh lebih simple daripada harus mengingat-ingat jam minum pil setiap hari. Sayangnya, masih ada efek samping ke hormon.
- Harga: Bervariasi, mulai puluhan ribu sampai ratusan ribu. Harus konsultasikan ke dokter.
IUD (Intrauterine device), sering juga disebut spiral
- Cara kerja: Alat kontrasepsi ini berbentuk menyerupai ‘T’, diletakkan oleh dokter di dalam rahim. IUD bakal menghalangi sperma supaya nggak membuahi sel telur.
- Efektivitas: Bisa mencegah kehamilan hingga 99%, dan alatnya bsia bertahan hingga 3-5 tahun.
- Kenyamanan: Hemat waktu dan tenaga, mengurangi risiko kanker serviks dan rahim, nggak memengaruhi berat badan seperti pil atau suntik KB.
- Harga: pemasangan IUD bisa mencapai, atau lebih dari RP500.000. Bervariasi tergantung merek, jenis, dan biaya dokter.
KB Implan, alat kontrasepsi yang mulai naik daun
- Cara kerja: Alat kontrasepsi ini bentuknya tabung plastik kecil berisi hormon progestin. Tabung itu dimasukkan (diimplan) ke dalam kulit lengan atas oleh dokter.
- Efektivitas: Dalam setahun, hanya ada 1 dari 100 pengguna KB implan yang hamil. Alat ini bisa bertahan selama tiga tahun sebelum menggantinya.
- Kenyamanan: Karena hubunganny dengan hormon, alat ini bisa memengaruhi siklus mens dan berat badan. Walau masih terbilang jarang, kontrasepsi jenis ini mulai populer.
- Harga: Karena bisa bertahan selama tiga tahun, KB Implan terbilang lebih terjangkau daripada pil ataupun suntikan.
Jadi, itu dia 5 alat kontrasepsi yang paling populer — setidaknya, di Indonesia. Tapi, apapun alatnya, kalau penggunaannya nggak tepat, ya bisa berisiko juga.
Bagaimanapun, jangan lupa konsultasikan ke dokter lo terlebih dahulu, ya!
sumber:
Alodokter, Insider, Sehatq, Hellosehat, Halodoc
—
Baca juga: