Mulai dari Surat Keterangan Sehat sampai durasi pendakian akan jadi peraturan baru naik gunung di masa new normal.
Buat lo pecinta alam, sepertinya mendaki gunung sudah jadi salah satu kegiatan wajib yang harus lo lakukan. Apalagi saat pandemi seperti ini, tertundanya berbagai kegiatan lo pastinya bikin lo kangen untuk naik gunung lagi.
Walaupun selama ini wisata alam dan jalur pendakian gunung masih ditutup sementara, ada beberapa gunung yang sudah mulai dibuka dengan protokol new normal.
Nah, sekarang gue kasih pilihan gunung yang sudah dibuka dengan protokol new normal. Siapa tahu bisa jadi alternatif kegiatan lo setelah pandemi ini usai.
Gunung Papandayan, Garut
Papandayan akan jadi gunung pertama yang dibuka selama pandemi ini. Per tanggal 8 Juni 2020 lalu, jalur pendakian di sini sudah menerapkan adaptasi new normal.
Selain pakai masker dan jaga jarak, para pendaki juga harus bawa surat keterangan sehat. Jika ternyata didapati sakit, akan ada Satgas Penanganan Covid-19 yang standby di sana untuk membawa ke rumah sakit.
Gunung Cikuray, Garut
Gunung Cikuray juga sudah dibuka sejak 8 Juni 2020 kemarin. Protokol kesehatan yang mereka berlakukan pun cukup ketat.
Seperti protokol pada umumnya, Gunung Cikuray juga akan menerapkan pakai masker sampai jaga jarak. Namun setiap kelompok pendaki hanya dibatasi maksimal 10 orang.
Gunung Ciremai, Kuningan
Balai Taman Nasional Gunung Ciremai sudah membuka wisata Gunung Ciremai pada 26 Juni 2020 lalu.
Selain menggunakan masker dan jaga jarak minimal 1,5 meter, bagi pendaki yang datang dari luar daerah Kuningan, Majalengka, dan Cirebon wajib menyertakan Surat Keterangan Bebas Covid-19.
Gunung Lawu, Karanganyar
Gunung Lawu sudah dibuka pada 22 Juni 2020 lalu, namun awalnya hanya khusus untuk mereka yang berasal dari Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Pengelola Gunung Lawu pun menerapkan wajib jaga jarak antar tenda saat berkemah, serta pengurangan kapasitas orang yang ada di dalam tenda.
Gunung Prau, Wonosobo
Gunung Prau sudah dibuka pada 3 Juli 2020 kemarin. Walaupun sudah dibuka, area wisata Gunung Prau masih hanya terbatas untuk para pendaki dari Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Sementara ini, jumlah pengunjung Gunung Prau dibatasi sekitar 25 persen dari normal. Selain itu pengelola juga membatasi durasi para pendaki serta membawa Surat Keterangan Sehat dari rumah sakit tempat asal.