Setelah berdekade-dekade hilang, desa Curon di Tyrol Selatam, Italia ini muncul lagi. Pemandangan di sekitar desa yang hilang selama 71 tahun ini masih terlihat elok, walau tak ada yang menempatinya lagi. Selama 70 tahun terakhir, tanda keberadaan desa itu hanyalah puncak menara gereja dari abad ke-14 yang menjulang dari tengah danau.
Tapi sekarang, untuk pertama kalinya, penduduk sekitar Danau Resia Tyrol Selatan Italia bisa berjalan di antara puing-puing desa dari zaman baheula tersebut. Tidak terlewatkan, para warga sekitar juga langsung memanfaatkan kemunculan desa tersebut untuk sekedar piknik, begitu pula dengan berfoto-foto dan mengunggahnya di media sosial.
Desa yang tenggelam, atas nama energi listrik
Desa Curon di Italia ini tadinya berisi lebih dari 160 rumah. Melansir BBC, pemukiman itu ada sebelum jadi ‘korban’ atas nama energi. Pada tahun 1950, tempat itu sengaja dibanjiri untuk membuat danau buatan sebagai sumber pembangkit listrik tenaga air.
Maka dari itu, ribuan penduduk melakukan evakuasi ke daratan terdekat, sehingga tempat tinggal mereka itu terendam air, hingga masa kini. Sebagian dari mereka ada yang membangun desa baru di daerah sekitarnya, sebagian lagi pergi entah kemana.
Karena letaknya yang berbatasan dengan Austria dan Swiss, banyak dari penduduknya yang tidak berbahasa Italia. Bahasa Jerman adalah bahasa penduduk daerah Tyrol Selatan itu.
Reservoir pembangkit listrik tenaga air ini terkenal dengan nama Danau Resia. Hingga baru-baru ini, mengutip The Sun, Danau Resia mengalami kekeringan, hingga desa yang tenggelam di dalamnya muncul kembali.
Keringnya Danau Resia memunculkan Desa Curon yang lama hilang
Alih-alih mendatangkan bencana, keringnya Danau Resia tersebut malah jadi viral. Karena, pertama kalinya dalam 70 tahun para penduduk dan turis bisa berjalan di atas kota yang sudah lama hilang itu.
Sebelum ini, Danau Resia juga sudah menjadi objek wisata yang unik. Pasalnya, tempat yang tadinya menjadi rumah bagi banyak orang, berubah menjadi danau dan hanya menyisakan puncak menara gereja.
—
Baca juga: