Dikabarkan sudah menjanlin komunikasi
Berdasarkan laporan Bloomberg 9 Februari 20204, dua perusahaan teknologi Grab Holdings Ltd dan GoTo Group dikabarkan tengah menjalin komunikasi.
Keduanya disinyalir berencana melakukan merger atau ‘peleburan’.
Grab berikan respon
Terkait isu merger tersebut, Chief Communication Officer Grab Indonesia Mayang Schreiber angkat suara,
Dia mengatakan piihaknya tidak akan menanggapi rumor terkait merger bersama GoTo tersebut.
“Kami tidak berkomentar mengenai rumor atau spekulasi yang beredar,” kata Mayang saat dihubungi Kompas.com, Senin (12/2/2024).
Respon yang serupa
Senada dengan Grab, Head of Corporate Communications GoTo Sinta Setyaningsih juga menolak memberikan respon.
“Kami tidak mengomentari rumor yang beredar di pasar. Saat ini tidak ada diskusi terkait hal tersebut,” kata Sinta sebagaimana dilansir dari Kompas.com, Senin (12/02).
GoTo miliki keuangan yang solid
Lebih lanjut Sinta menyebut GoTo saat ini memiliki fundamental dan posisi keuangan yang semakin baik.
“Kami telah berhasil mencapai target Adjusted EBITDA positif di Q4 2023. Arus kas kami juga semakin kuat dengan adanya revenue berupa fee dari Tokopedia secara kuartalan,” ujarnya.
Dia juga membeberkan bahwa fokus GoTo ke depan adalah untuk tumbuh secara sehat dan meraih profitabliltas dengan mendorong pengembangan bisnis dan inovasi dari unit bisnis On Demand Service dan Fintech.
Sudah rumor lama?
FYI, isu peleburan Grab dan Gojek juga pernah mencuat pada 2020 lalu, tepatnya sebelum Gojek masuk ke dalam GoTo Group bersama Tokopedia.
Sementara itu, Bloomberg meyakini kalau pembahasan kedua perusahaan ini masih dalam tahap awal.
Salah satu laporan lain menyebut bahwa GoTo semakin ‘terbuka’ setelah Patrick Walujo menjabat sebagai CEO pada tahun kemarin.
—
Let us know your thoughts!
-
Kemunculan Publik dari Raja Charles III untuk Pertama Kalinya usai Diumumkan Idap Kanker
-
Balita AI Pertama di Dunia Berhasil Diciptakan Ilmuwan Asal China
-
Medali Olimpiade Paris 2024 Bakal Gunakan Potongan Besi Menara Eiffel