Kemensos luncurkan kompor yang gunakan limbah alami
Sebuah kompor inovasi yang menggunakan bahan alami dari limbah sawit diluncurkan oleh Kementerian Sosial (Kemensos).
Kompor yang memanfaatkan bahan ramah lingkungan ini diciptakan sebagai upaya mengatasi harga gas elpiji yang mahal di Desa Seuneubok Simpang, Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur.
Masyarakat keluhkan sulitnya dapat gas elpiji 3 kg
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan dalam siaran pers yang dirilis pada Kamis, 29 Februari 2024 bahwa pengadaan kompor adalah solusi yang diberikan pihaknya atas keluhan dari masyarakat yang ia terima sebelumnya.
Masyarakat Desa Seuneubok mengeluh tentang kelangkaan gas elpiji 3 kilogram (kg) di daerahnya.
Ketika akhirnya mereka mendapat gas elpiji 3 kg harganya pun sangat mahal.
Menanggapi keluhan tersebut Mensos Risma membentuk tim dan menjalin kerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB).
“Dari pada terbuang, limbah sawit lebih baik digunakan untuk bahan bakar,” kata Mensos Risma pada Rabu, 28 Februari 2029.
Manfaatkan buah sawit yang membusuk atau tercecer
Kompor inovatif dari Kemensos ini sudah melalui uji coba yang cukup panjang sejak September 2023 lalu.
Ketua Forum Keserasian Sosial (FKS) Desa Seuneubok Simpang, Kafriyadi mengatakan mereka menggunakan buah sawit yang sudah membusuk atau tercecer dari tangkainya.
Jika biasanya dibuang, mereka memanfaatkannya sebagai bahan bakar untuk kompor yang berupa tabung dengan diameter 15 cm dan tinggi 20 cm.
“Sekitar 25 butir sawit kering, cukup untuk memasak sekitar satu jam,” ujar Kafriyadi.
Let uss know your thoughts!