Jadi yang pertama di kawasan Asia Tenggara
Sebagaimana disampaikan Kementrian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), mulai April mendatang Indonesia akan menjadi produsen kendaraan listrik pertama di kawasan Asia Tenggara.
FYI, produksi akan dilakukan oleh PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power yang merupakan joint venture antara Hyundai Motor Company, LG Energy Solution, dan PT Indonesia Battery Corporation (IBC) yang berbasis di Karawang, Jawa Barat.
Dilansir dari Kontan, langkah itu bukan hanya menjadikan Indonesia sebagai negara produsen sel baterai kendaraan listrik pertama di Asia Tenggara, melainkan juga mengukukuhkan komitmen pemerintah dalam mendukung proyek pengembangan ekosistem baterai listrik senilai Rp142 triliun.
“Hilirisasi adalah cara untuk menciptakan nilai tambah dari kekayaan alam yang melimpah di Indonesia, salah satunya adalah nikel,” kata Staf Khusus Kementerian Investasi/BKPM Tina Talisa di Jakarta, sebagaimana dilansir dari Antaranews.
Dibagi menjadi dua fase
Fase pertama, dengan investasi sebesar 1,1 miliar dolar AS, mereka akan mampu memproduksi 10 gigawatt/hour (GWh) yang terdiri dari 32,6 juta sel baterai yang dapat menghasilkan kurang lebih 150 ribu kendaraan listrik.
Sementara pada fase kedua di tahun 2025, kapasitas produksi akan ditingkatkan menjadi 20 GWh.
View this post on Instagram
Tingkatkan perekonomian masyarakat
Tina menyebut kalau produksi sel baterai kendaraan listrik secara masif juga diharapkan bisa berdampak pada tenaga kerja muda Indonesia yang direkrut menjadi pekerja profesional pertama di Asia Tenggara.
Dengan demikian pendapatan akan lebih tinggi dan bisa membawa Indonesia keluar dari middle income trap.
Sedang dalam tahap persiapan
Sementara itu, Presiden Direktur PT HLI Green Power Hong Woo Pyoung memastikan kesiapan HLI melakukan produksi masal.
“Kami telah menyiapkan segala sesuatu sejak September 2023 lalu. Kami siap untuk melakukan produksi secara massal di bulan April 2024 ini. Para engineer dari Indonesia pun telah kami latih selama setahun dan masih akan terus kami berikan pelatihan. Mereka sangat pintar, rajin, dan kompeten. Kami sangat bangga pada para engineer dari Indonesia,” katanya.
Top image via ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra.
—
Let us know your thoughts!
-
Pilot-Kopilot Tertidur Saat Mengudara, Pesawat Batik Air Sempat Keluar Jalur
-
Status Jakarta Masih DKI, Stafsus Presiden Ingatkan UU IKN Pasal 39
-
Aceh Tempati Urutan Pertama Keluarga Paling Bahagia di Indonesia