Meraih suara terbanyak
Dikutip dari ANTARA, Claudia Sheinbaum akan menjadi presiden wanita pertama Meksiko.
Berdasarkan hasil awal yang dirilis Institut Pemilihan Umum Nasional (NEI), dia diketahui berhasil meraih suara terbanyak dalam pemilihan umum 2024.
Dalam versi hitung cepat, Sheinbaum meraih lebih dari 58 persen suara, mengalahkan calon presiden perempuan lain, Xochitl Galvez Ruiz yang hanya mendapat 26,6-28,6 persen suara.
Sementara itu penghitungan suara lewat sistem PREP menunjukan kemenangan lebih dari 59 persen suara.
“All Eyes On Rafah”: Seruan Masyarakat Dunia Respons Serangan Israel di Gaza
Selalu unggul
FYI, Sheinbaum berasal dari partai berkuasa Morena (Gerakan Regenerasi Nasional) terus berada di posisi pertama dalam sejumlah survei calon presiden menjelang pemilu.
Dengan hasil awal pemilu yang menunjukan kemenangnnya, Sheinbaum akan menjadi ‘penerus’ Andres Manuel Lopez Obrador yang juga berasal dari partai Morena.
#Nuestramérica🇲🇽Claudia Sheinbaum, de la coalición Juntos Sigamos Haciendo Historia, es la nueva presidenta de México al obtener el 58,3 % de los votos. con más del 30 % de ventaja sobre su competidora, la derechista Xóchitl Gálvez Ruíz, que recibió el 28,66 % de los votos pic.twitter.com/40IHOneQFa
— PIA Global (@PIAnoticias) June 3, 2024
Gimana “Evolusi” Tampang Tokoh Meme Dulu dan Sekarang?
Dugaan kercurangan
Sementara itu, Galvez Ruiz meragukan hasil hitung awal yang disampaikan INE.
INE sendiri menjalankan Program Hasil Pemilu Awal (PREP) yang membolehkan masyarakat Meksiko mengetahui secara langsung perkembangan hasil pemilu berdasarkan penghitungan suara yang dilaporkan petugas TPS.
“Suaranya sudah ada. Jangan biarkan mereka menyembunyikan suara kita,” ucap Galvez Ruiz.
INE nantikan akan memulai penghitungan suara final berdasarkan distrik pada 5 Juni mendatang.
Top image via CARL DE SOUZA/AFP
—
Let us know your thoughts!
-
Prioritaskan Perempuan, Maskapai Ini Tawarkan Fasilitas Memilih Rekan Duduk
-
Solidaritas Bagi Palestina, Maladewa Larang Turis Israel Masuk
-
Korupsi Rp2,4 Triliun Pejabat di China Divonis Hukuman Mati