Hubungan Korea Utara dan Selatan semakin tegang karena perang balon
Perseteruan antara Korea Selatan (Korsel) dengan Korea Utara (Korut) semakin memanas karena baru-baru ini mereka terlibat “perang balon”.
Setelah sebelumnya Korut mengirim balon udara yang membawa sampah hingga kotoran, kini giliran Korsel yang membalas dengan mengirimkan balon udara yang bawa USB flash disk berisi lagu K-pop hingga drama Korea (drakor).
Korea Selatan balas dendam dengan ‘propaganda’: balon diisi flash disk K-pop dan drakor hingga pamflet
Menurut laporan Yonhap News Agency, kelompok pembelot Korea Utara yang disebut Gerakan Korea Utara Merdeka mengaku telah mengirimkan 10 balon berukuran besar pada Kamis, 6 Juni 2024.
Kesepuluh balon berukuran raksasa tersebut membawa 200.000 pamflet berisi kritikan terhadap rezim Kim Jong-un, serta uang kertas dolar Amerika Serikat, dan USB flash disk yang berisi lagu K-pop hingga drama Korea (drakor).
Korut terbangkan 1000 balon udara berisi sampah hingga tinja ke perbatasan Korsel
Ketegangan antara dua negara Korea ini semakin meningkat sejak minggu lalu setelah Korea Utara melepaskan hampir 1.000 balon berisi sampah, puntung rokok, hingga tinja ke perbatasan Korea Selatan
Yonhap News melaporkan langkah yang diambil Korut diklaim dilakukan sebagai bentuk protes terhadap sejumlah kelompok di Korsel yang menggunakan cara serupa untuk menyebarkan kritikan tajam terhadap rezim Kim Jong-un yang dibarengi informasi-informasi positif tentang kehidupan di Korea Selatan.
Dihentikan sementara usai diberi ultimatum oleh pasukan militer Seoul
Kejadian Korea Selatan yang dihujani Korea Utara dengan balon-balon udara berisi sampah hingga kotoran manusia ini menjadi hot topic di sejumlah media berbagai negara.
Setelah itu Korea Utara dikabarkan setuju untuk menghentikan sementara pengiriman balon berisi sampah dan kotoran setelah pasukan militer Seoul memberi peringatan keras terhadap tindakan yang dinilai tak dapat ditoleransi tersebut.
Korsel mulai iseng sebarkan ‘propaganda’ di zona demiliterisasi
Termasuk salah satunya dimulainya kembali propaganda yang memekakkan telinga yakni dengan sengaja melakukan siaran musik K-pop melalui jaringan pengeras suara yang ditempatkan di sepanjang zona demiliterisasi atau Demilitarisasi Zone (DMZ).
Zona demiliterisasi adalah area di antara dua zona yang memisahkan semenanjung sejak berakhirnya perang Korea sekitar tahun 1950-1953.
Let uss know your thoughts!
Feature Image Courtesy of Yonhap News Agency
Source:
https://en.yna.co.kr/view/PYH20240606061900320
https://www.theguardian.com/world/article/2024/jun/06/north-korea-south-korea-poo-balloons-k-pop-usb-sticks-us-dollars