Cula badak di Afrika Selatan disuntikkan bahan radioaktif

Para peneliti di Afrika Selatan telah menyuntikkan bahan radioaktif ke dalam cula dari 20 badak.

Ke-20 badak tersebut merupakan bagian dari proyek penelitian yang bertujuan untuk memerangi perburuan liar yang salah satunya mengincar badak-badak di sana.

Peneliti meriset mengamati metode ini dapat applicable atau tidak

Metode menyuntikkan bahan radioaktif ke dalam cula badak di Afrika Selatan ini sedang diteliti, apakah secara otomatis akan membuat cula-cula tersebut dapat dideteksi menggunakan alat detektor radiasi.

Alat detektor radiasi sendiri telah dipasang di berbagai perbatasan negara.

Seperti misalnya di Indonesia yang pada tahun 2019 lalu telah memasang tujuh Radiation Portal Monitor (RPM) di sejumlah pelabuhan di Indonesia.

Para peneliti juga harus mengamati apakah bahan radioaktif yang disuntikkan tersebut menghasilkan efek samping tertentu pada para badak.

Penelitian yang melibatkan sejumlah dokter hewan dan tenaga ahli nuklir

Penelitian ini melibatkan sejumlah dokter hewan dan beberapa tenaga ahli nuklir yang membantu mengawasi proses riset ini.

Langkah pertama dimulai dengan tahap pembiusan para badak, setelah itu cula mereka dibuatkan sebuah lubang dengan cara dibor, lalu bahan nuklir yang mengandung radioaktif dimasukkan secara hati-hati pada lubang tersebut.

AP News melaporkan jika baru-baru ini para peneliti di Unit Radiasi dan Fisika Kesehatan University of the Witwatersrand di Afrika Selatan telah menyuntikkan 20 cula badak dengan isotop tersebut.

“Kami melakukan hal ini karena akan lebih mudah untuk mencegat cula tersebut karena mereka diperdagangkan melintasi perbatasan internasional, karena terdapat jaringan pemantau radiasi global yang dirancang untuk mencegah terorisme nuklir. Dan kami mendukung hal itu,” kata Profesor James Larkin sebagai ketua proyek penelitian tersebut.


Let uss know your thoughts!