Keputusan tidak dicabut

Polemik keputusan Prancis yang melarang atletnya berhijab saat berlaga di Olimpiade Paris 2024 masih terus menggema.

FYI, keputusan ini dikeluarkan sejak tahun lalu, Prancis melarang para atlet perempuan mengenakan hijab atau bahkan sejenis penutup kepala apapun dalam ajang bergengsi empat tahunan yang akan berlangsung di Paris.

Pukulan telak

Dengan kata lain, para atlet muslimah Prancis yang mengenakan hijab, terpaksa harus mengubur mimpi mereka berlaga di ajang tersebut.

“Sedih sekali, ini hal memalukan yang terjadi di tahun 2024 sekarang ini, dengan menghalangi mimpi-mimpi (para atlet) hanya karena sehelai kain,” ucap seorang wanita yang disamarkan namanya, pada Amnesty International.org.

Faktanya, larangan ini ternyata bukan hanya berlaku di ajang Olimpiade, melainkan di level olahraga seperti, sepak bola, basket dan voli di tingkat amatir maupun profesional.

What GIFs on GIPHY - Be Animated

Dianggap rasisme

Tidak sedikit yang beranggapan aturan ini adalah bagian dari rasisme dan pelanggaran hak asasi manusia.

“Jelas ini merupakan pelanggaran terhadap Piagam, nilai-nilai dan ketentuan Olimpiade, serta serangan terhadap hak asasi manusia dan kebebasan fundamental kami,” ucap Helene Ba, atlet basket berhijab yang sudah dilarang berlaga sejak 2013 silam kepada Ouest-France.fr.

Lebih parahnya kebijakan ekstrem ini justru tidak ditanggapi serius oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Sebagai bagian komite tertinggi yang berurusan dengan regulasi kompetisi Olimpiade, mereka terkesan tidak acuh.

“Kebebasan beragama ditafsirkan dengan cara yang berbeda, oleh negara yang berbeda,” demikian ucap perwakilan IOC.

Let us know your thoughts!

  • Jadi Simbol Perlawanan, Palestina Kirim 8 Atlet ke Olimpiade Paris

  • Diduga Lakukan Rasisme, FFF Laporkan Pemain Argentina ke FIFA

  • Masa Pinjaman Berakhir, Cerezo Osaka Lepas Hubner Balik ke Wolves