Bengong di Minimarket?
Udah jadi rahasia umum kalau minimarket akhir-akhir ini jadi salah satu “spot” favorit anak muda buat nongki. Selain keberadaannya yang menjamur, minimarket juga menyediakan banyak cemilan aneka rasa dan beragam minuman.
Nggak hanya jadi tempat nongkrong, ternyata minimarket juga jadi opsi tempat bengong buat beberapa orang.
(via Giphy)
Apa yang Bikin Orang (Mungkin) Milih Bengong di Minimarket?
- Buka 24 jam.
Di mana lagi kita bisa nyari tempat bengong yang enak dan buka 24 jam selain di minimarket? Apalagi buat bengong di malam hari (lebih aman ketimbang di kuburan atau hutan).
- Bisa ngerokok.
Beberapa orang milih ngerokok sebagai “obat” pribadi buat ngilangin rasa stres, meskipun rokok (sebenernya) bisa ningkatin kecemasan.
- Bisa sambil people watching.
Banyak orang lalu-lalang di minimarket, entah sekadar beli es krim atau indomie. Selain itu, letak minimarket di pinggir jalan juga bisa “ngasih” pemandangan motor-mobil yang lewat.
- Akses makanan dan minuman gampang.
Buat orang bengong tapi kelaperan, minimarket nyediain banyak cemilan dan minuman yang gampang diakses. Tinggal bangun dari bangku, “samperin” ke rak makanan, ambil makanan yang kalian mau, terus bayar deh.
- Gak mahal.
Kalau kalian mau nyari tempat bengong yang murah, minimarket bisa jadi opsi karena kalian bisa aja numpang duduk di depan sembari ngerokok (semisal gak mau beli makanan/minuman).
- Gak ngeluarin duit ke psikolog.
Kalau dibandingin, beli kopi sama cemilan di minimarket sebenernya jauh lebih murah ketimbang konsultasi ke psikolog.
Sebenernya Bengong Ada Manfaatnya Kah?
“Kapasitas manusia yang mendasari kemampuan kita buat bengong sebenarnya sangat penting. Kemampuan itu membuat kita bisa merencanakan masa depan, memproses masa lalu, membayangkan hal-hal yang mungkin nggak terjadi.
Namun di waktu yang sama, data menunjukkan kalau orang yang menggunakan kemampuan ini, mereka mengalami pengurangan kebahagiaan.”
- Peneliti bidang psikologi di Universitas Harvard, Matthew Killingsworth, dikutip dari ABC News.
Tapi, Terlalu Banyak Bengong Juga Bahaya
Di sisi lain, beberapa orang memilih bengong sebagai coping mechanism mereka ketika ada masalah, dan itu nggak selamanya buruk. Banyak orang memilih bengong supaya mereka bisa “rehat” dari masalah yang dialami ataupun emosi negatif yang dirasakan.
Tapi, terlalu banyak bengong bisa berujung ke masalah kesehatan mental maladaptive daydreaming. Orang dengan masalah mental ini cenderung menggunakan terlalu banyak waktu mereka buat bengong dan sebenarnya merupakan perilaku yang nggak sehat dalam merespons masalah.
Sumber: Calm & Cleveland Clinic
(via Giphy)
What are your thoughts? Let us know!
(Courtesy of Pexels)