Data IMF: Indonesia ranking 1 dalam tingkat pengangguran se-ASEAN

International Monetary Fund (IMF) atau Dana Moneter Internasional lewat World Economic Outlook 2024 mengungkap jika tingkat pengangguran di Indonesia berada pada posisi pertama se-ASEAN.

Dengan prosentase sebesar 5,2% Indonesia menduduki peringkat tertinggi dalam angka pengangguran di Asia Tenggara.

Prosentase tertinggi jika dibandingkan dengan enam negara Asia Tenggara lainnya

Dalam data yang dimiliki International Monetary Fund yang dipaparkan melalui World Economic Outlook pada April 2024 lalu, angka tersebut didapat berdasarkan perbandingan antara negara Indonesia dengan enam negara ASEAN lainnya.

Keenam negara tersebut antara lain Filipina, Brunei Darussalam, Malaysia, Vietnam, Singapura, serta Thailand dengan tingkat pengangguran paling rendah se-Asia Tenggara.

Melansir IMF, tingkat pengangguran di Thailand hanya sebesar 1,1%, Singapura 1,9%, Vietnam 2,1%, Malaysia 3,52%, Brunei Darussalam sebesar 4,9%, dan Filipina yang punya selisih tipis dengan Indonesia dengan 5,1%.

Ada empat negara ASEAN lain yang tidak diungkap angkanya dalam data

Tak hanya di Indonesia, Thailand juga menjadi negara dengan tingkat pengangguran paling rendah di dunia dengan mengalahkan negara maju seperti Jepang dengan 2,5% dan Amerika Serikat yang punya tingkat tunakarya sebesar 4%.

Namun data yang dimiliki IMF tidak menyebutkan angka prosentase dari empat negara ASEAN lain, yakni Myanmar, Kamboja, Laos, hingga Timor Leste.

Data BPS menyebutkan adanya penurunan tingkat pengangguran

Melansir Badan Pusat Statistik atau BPS, data mereka mengungkap pada 6 Mei 2024 lalu Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) bulan Februari 2024 menurun sebesar 0,63% poin dibanding Februari 2023.

“Komposisi angkatan kerja pada Februari 2024 terdiri dari 142,18 juta orang penduduk bekerja dan 7,20 juta orang pengangguran. Apabila dibandingkan Februari 2023, jumlah angkatan kerja meningkat sebanyak 2,76 juta orang, penduduk bekerja bertambah sebanyak 3,55 juta orang, sementara pengangguran berkurang sebanyak 0,79 juta orang,” demikian yang tertera dalam Berita Resmi Statistik No. 36/05/Th. XXVII, 6 Mei 2024 yang dilansir dalam salinan dokumennya pada Jumat, 19 Juli 2024.


Let uss know your thoughts!