Tentang Pemilu di Amerika Serikat
Nggak cuma Indonesia ternyata yang ngadain pemilihan umum pada tahun ini, tapi Amerika Serikat juga. Negeri Paman Sam bakal menyelenggarakan pemilihan presiden dan wakil presiden pada 5 November mendatang.
Sejauh ini, kedua kandidat yang bersaing “tipis” dalam perolehan suara di AS yakni Kamala Harris (yang menjabat sebagai wakil presiden AS saat ini), pun Donald Trump (yang notabene sempat jadi presiden AS). Terlepas dari persaingan kedua tokoh ini, apa dampak dari kedua kandidat ini bagi Indonesia?
(via Giphy)
Yang Perlu Kalian Tau Soal Harris vs Trump
Kamala Harris – Tim Walz
- Kamala Haris
Umur: 59
Jabatan saat ini: Wakil Presiden AS
Partai: Demokrat
- Tim Walz
Umur: 60
Jabatan saat ini: Gubernur Minnesota
Partai: Demokrat
Donald Trump – JD Vance
- Donald Trump
Umur: 78
Jabatan saat ini: Mantan Presiden AS
Partai: Republik
- JD Vance
Umur: 39
Jabatan saat ini: Senator AS
Partai: Republik
Sumber: Website Kamala Harris & Associated Press
Dampak Kepemimpinan Kamala Harris Buat Indonesia
- Mempererat Ikatan AS & Indo-Pasifik
Kalau melihat analisis Council on Foreign Relations*, AS di bawah kepemimpinan Kamala Harris mungkin bakal mempererat ikatan mereka dengan negara-negara di Indo-Pasifik, termasuk Indonesia, Vietnam, dan Filipina.
Nggak cuma itu, Harris mungkin bakal lebih mendukung hak dan keberlangsungan demokrasi di Indo-Pasifik dengan lebih retoris. Harris juga mungkin bakal melanjutkan upaya Presiden Joe Biden dalam mempererat hubungan pertahanan di Indo-Pasifik.
*Organisasi independen di Amerika Serikat.
- Partner penting perekonomian AS dan Asia Tenggara.
Sementara itu, analisis dari Fulcrum* menyebut kalau relasi antara Amerika Serikat dengan negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia, mungkin sebatas partner penting bagi perekonomian kedua pihak tersebut, pun menjadi kekuatan AS dalam menyeimbangkan pengaruh China di kawasan tersebut.
- Mungkin nggak sejalan di beberapa isu, termasuk soal iklim dan perdagangan.
Meski begitu, kedua pihak mungkin bisa aja nggak sejalan dalam isu akses perdagangan aman yang dibutuhkan oleh ASEAN, tapi (mungkin) gak bisa dikabulkan oleh Harris. Di sisi lain, AS bakal berusaha menekan ASEAN dari segi isu perubahan iklim, geopolitik, dan isu sosial yang (mungkin) belum jadi prioritas wilayah tersebut.
*Publikasi oleh lembaga riset studi Asia Tenggara ISEAS – Yusof Ishak Institute.
(via Giphy)
Dampak Kepemimpinan Donald Trump Buat Indonesia
- Berpeluang bikin negara Asia Tenggara condong ke AS atau China.
Terus, kepemimpinan Trump bakal bawa dampak kayak apa buat Indonesia? Kalau menurut Council on Foreign Relations, kepemimpinan Trump mungkin bakal bikin negara di Asia Tenggara bakal sulit buat nggak condong ke AS ataupun ke China, meski negara ASEAN, termasuk Indonesia, udah terbiasa menyeimbangkan diri merespons persaingan kedua negara tersebut.
- Mungkin ngasih tekanan ke negara ASEAN.
Nggak cuma itu, kepemimpinan Trump mungkin bakal memberikan tekanan kepada beberapa negara ASEAN, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Singapura, untuk mengikuti rencana AS (terkait supply chain), dan meninggalkan China.
Jika AS kemudian memutuskan untuk menekan negara ASEAN, China mungkin saja melakukan hal yang sama dan membuat negara di kawasan tersebut, termasuk Indonesia, harus memilih kubu. China sendiri memiliki kekuatan ekonomi yang dominan di wilayah tersebut.
Sumber: Council on Foreign Relations
Gimana Hubungan AS-Indonesia di Kepemimpinan Mendatang?
Menurut analisis dari Wilson Center*, kepemimpinan Prabowo bakal membawa peluang dan tantangan baru buat kebijakan di Amerika Serikat. Peluang tersebut bisa dilihat dari kemungkinan diteruskannya kerja sama strategis komprehensif yang terjalin di kedua negara sejak November 2023.
Nggak cuma itu, kepedulian Prabowo terhadap pertahanan dan geopolitik (mungkin) bisa membawa kerja sama baru di bidang siber dan luar angkasa. Meski begitu, gaya Prabowo yang nasionalis dan temperamental mungkin bisa mempersulit hubungan antara Indonesia dengan beberapa sekutu AS.
*Institut riset di Amerika Serikat.
(via Giphy)
What are your thoughts? Let us know!
(Courtesy of The White House)