Program ambisius Prabowo yang beberapa kali alami penyesuaian

Dewan Penasehat Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia sekaligus adik kandung Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo mengungkap program Makan Bergizi Gratis yang targetkan anak sekolah akan diberikan pagi dan siang.

Jelang hari pelantikan yang akan jatuh pada 20 Oktober 2024 mendatang, Presiden Terpilih Prabowo membuat sejumlah perubahan soal program ambisiusnya tersebut yang disampaikan oleh beberapa perwakilannya.

Hashim Djojohadikusumo ungkap program Makan Bergizi Gratis diberi 2 kali: pagi dan siang

Dalam perkembangannya, program Makan Bergizi Gratis tersebut berencana untuk dilakukan selama dua kali sehari: pagi dan siang.

Setelah sempat diberi nama “Makan Siang Gratis,” program ini berubah nama menjadi “Makan Bergizi Gratis.”

Dalam acara dikusi dengan KADIN Indonesia di Menara Kadin, Hashim ingin menegaskan jika program ini sudah bukan Makan Siang Gratis lagi.

Oleh karena itu Hashim mengungkap jika skema dari program ambisius Prabowo ini akan dilakukan dua kali dalam sehari, yakni saat sarapan dan makan siang.

“Saya mau luruskan, ada sebagian masyarakat yang (masih) menganggap ini (program) makan siang gratis. Ini bukan makan siang gratis, ini (program) makan gratis dua kali sehari, pagi dan siang,” kata Hashim dalam acara diskusi bersama KADIN Indonesia dilansir dari CNCB Indonesia Senin, 7 Oktober 2024.

Penyesuaian yang dibuat sebagai respons terhadap data Kemenkes soal anak Indonesia yang pergi ke sekolah tanpa sarapan

Hashim menjelaskan jika penerapan makan gratis hanya satu kali sehari dirasa tidak cukup untuk memenuhi gizi anak-anak di Indonesia.

Ia menjelaskan kebijakan ini dibuat berdasarkan data survei Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang menunjukkan bahwa ada 41% anak sekolah di Indonesia yang pergi ke sekolah tanpa sarapan.

Hashim mengklaim penerapan program Makan Bergizi Gratis dua kali sehari untuk pagi dan siang ini merupaka respons dari data tersebut.

Hashim nilai alasannya ada pada orang tua yang tidak mampu sediakan sarapan pagi

Pada Juni lalu Kemenkes RI sempat menyoroti temuan yang mengungkap ada sebanyak 65% anak usia sekolah yang skip sarapan setiap pagi.

Hashim mengatakan alasan anak-anak tersebut tidak sarapan adalah karena orang tua yang tidak mampu menyediakan sarapan pagi bagi anak-anaknya.

Tidak dijelaskan lebih lanjut ketidakmampuan para orang tua dalam menyediakan sarapan pagi bagi anak-anak usia sekolah ini dilihat berdasarkan faktor ekonomi atau faktor ketidakmampuan lainnya.

“Mereka lapar kenapa? Karena orang tuanya tidak mampu untuk menyediakan sarapan pagi. Mereka masuk sekolah lapar, perut kosong,” ujar Hashim.

Let uss know your thoughts!