Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memanfaatkan material bambu sebagai pondasi yang digunakan untuk memperkuat struktur jalan tol yang akan dibangun di atasnya.
Tol Semarang-Demak yang dikerjakan sejak 2021 gunakan matras bambu sebagai pondasi
Proyek ini sudah dikerjakan sejak tahun 2021 lalu oleh KemenPUPR di bawah kepemimpinan Menteri PUPR saat itu, Basuki Hadimuljono.
Melansir laman resmi KemenPUPR, Jumat, 15 November 2024, Kepala Balai Bahan dan Struktur Bangunan Gedung, Ferri Eka Putra pertama kali mengumumkan uji coba lapisan matras bambu di laboratorium pada September 2021 lalu.
“Pengujian dilakukan untuk mempersiapkan bahan bambu yang akan digunakan sebagai konstruksi matras untuk mempercepat waktu konsolidasi pada tanah di lokasi konstruksi Jalan Tol Semarang-Demak. Perbaikan kondisi tanah (soil improvement) melalui konstruksi matras bambu dilakukan karena konstruksi tanggul laut yang terintegrasi dengan jalan tol ini akan dibangun di atas tanah dengan klasifikasi very soft soil,” kata Ferri dalam keterangan tertulisnya pada Selasa, 21 September 2021 lalu.
Proyek jalan bebas hambatan sepanjang 24,74 km yang terintegrasi dengan tanggul laut
Pondasi tersebut berupa matras setebal 17 lapis yang menggunakan bahan baku bambu yang digunakan untuk meningkatkan daya dukung tanah dasar pada konstruksi Jalan Tol Semarang-Demak.
Proyek jalan bebas hambatan sepanjang 24,74 km tersebut akan terintegrasi dengan tanggul laut yang memiliki struktur timbunan di atas laut yang diperkuat matras mambu setebal 17 lapis.
“Struktur timbunan di atas laut yang diperkuat oleh matras bambu setebal 17 lapis yang bertujuan untuk meningkatkan daya dukung tanah dasar di lokasi konstruksi Jalan Tol Semarang-Demak sebagai suatu sistem matras,” demikian bunyi pernyataan yang dikutip dari siaran pers Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Jumat, 15 November 2024.
Berguna untuk keberlanjutan ekosistem laut, diklaim bisa jadi terumbu karang
Penggunaan matras bambu ini tidak hanya berfungsi sebagai pondasi, tapi juga berguna sebagai keberlanjutan ekosistem laut.
Material bambu yang digunakan nanti akan terendam dan bisa bermanfaat untuk menjadi terumbu karang yang juga bisa menambah kekuatan struktural bawah air, mengingat proyek jalan tol sepanjang 24,74 km ini akan terintegrasi dengan tanggul laut.
Update progress pengerjaan proyek panjang ini
Update terbarunya, Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 Kaligawe-Sayung, ruas tol dengan panjang 10,64 kilometer, yang dijadwalkan akan rampung pada awal 2027 mendatang.
Sebelum Seksi 1, Seksi 2 Sayung-Demak sepanjang 16,31 km sudah resmi beroperasi sejak 25 Februari 2023 lalu.
Let uss know your thoughts!