Animal Abuse di Produksi Kopi Luwak?

Siapa di sini yang sering konsumsi kopi luwak? Berdasarkan keterangan dari organisasi yang mendukung hak binatang, People for the Ethical Treatment of Animals (PETA), ternyata masih terjadi perilaku abuse yang terjadi di proses produksi kopi tersebut di Bali. Kopi luwak sendiri berasal dari pup musang luwak.

PETA diketahui mengeluarkan artikel mengenai penyelidikan soal produksi kopi luwak ini pada Maret 2024.

Sumber: PETA

(Courtesy of PETA)

Apa yang Ditemukan Dalam Investigasi Ini?

Sebagaimana dilansir situs resmi PETA, organisasi tersebut menemukan kalau banyak turis di Bali yang mengunjungi kebun kopi. Namun di sana, pemandu wisata berbohong dengan mengatakan kalau mereka menggunakan pup dari luwak liar buat memproduksi kopi, padahal sebenarnya mereka menangkap luwak dan mengurungnya.

Temuan PETA Soal Produksi Kopi Luwak

  • Luwak ditangkap dari habitat asli mereka.
  • Luwak dikurung di kerangkeng kecil.
  • Luwak diberikan makanan yang nggak sehat dan nggak alami terkait dengan biji kopi.
  • Kopi Luwak diproduksi dari biji kopi yang setengah terolah yang kemudian keluar dari pup binatang itu.

Sumber: PETA

Tentang Animal Abuse

Animal Abuse: Kejahatan di mana terjadi kekerasan fisik, emosional, dan seksual terhadap binatang. Melakukan adu binatang ataupun tidak mengurus binatang juga termasuk dalam animal abuse. Sesekali binatang yang jadi korban animal abuse mati.

Beberapa tindakan yang termasuk animal abuse:

  • Adu binatang
  • Penyiksaan terhadap binatang
  • Intercourse
  • Pembunuhan binatang
  • Pengurungan

Sumber: Study

Gimana Penyelidikan Ini Dilakukan?

Penyelidik berhasil mendokumentasikan abuse yang terjadi di salah satu perkebunan di Bali, dan menyusuri ke mana kopi yang diproduksi oleh perkebunan itu dikirim. Mereka kemudian mengetahui kalau kopi tersebut dikirim ke perkebunan kopi yang sering dikunjungi wisatawan.

Di perkebunan, luwak dikurung di kerangkeng yang “penuh” dengan sisa kotoran, debu, dan biji yang sudah mulai terurai. Para luwak bahkan mengalami luka terbuka.

Sumber: PETA

Turis (Mungkin) Bakal Marah Kalo Tau “Kebenaran” Produksi Kopi Luwak

Seorang perwakilan mengatakan kepada penyelidik kalau turis mungkin bakal marah jika mereka tau gimana sebenarnya kopi luwak diproduksi. Kala penyelidik mengunjungi perkebunan kopi, seorang pemandu wisata bahkan tetap berbohong dan nggak mengakui kalo mereka menggunakan luwak yang ditangkap.

Sumber: PETA

Kopi Luwak di Indonesia

Sebenarnya, keberadaan kopi luwak di Indonesia dimulai ketika awal abad ke-18, kala Belanda menjajah Indonesia. Saat itu, Belanda membuka perkebunan tanaman kopi di Pulau Jawa dan Sumatera.

Warga Indonesia dipekerjakan di perkebunan tersebut dengan sistem tanam paksa atau cultuurstelsel,  di mana warga Indonesia dilarang memetik kopi buat konsumsi pribadi.

Namun warga yang penasaran kemudian menemukan kalau ada sejenis musang yang gemar memakan kopi tapi masih meninggalkan biji kopi ketika dicerna. Dari sana, mereka mulai mengumpulkan dan membersihkan biji kopi bekas musang tersebut, lalu dijadikan minuman.

Sejak itu, banyak orang kemudian mengetahui soal kopi luwak.

Sumber: Situs resmi toko kopi BITKA

(Courtesy of Freepik)

What are your thoughts? Let us know!

(Courtesy of PETA & Freepik)