Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (MenESDM) Bahlil Lahadalia membocorkan skema subsidi bahan bakar minyak (BBM), salah satunya ia menyebut jika driver ojek online (ojol) tidak termasuk dalam daftar yang masyarakat berhak mendapatkannya.

Menteri ESDM Bahlil bocorkan skema blending yang dipakai untuk subsidi BBM di 2025

Skema subsidi BBM yang nantinya akan digunakan pemerintah Indonesia adalah blending. Jadi konsepnya akan menggabungkan subsidi langsung untuk masyarakat lewat bantuan langsung tunai (BLT) dan subsidi barang (komoditas).

Bahlil mengatakan alasan di balik para ojol tidak berhak menerima BBM subsidi adalah karena mereka dikategorikan sebagai bisnis yang seharusnya tidak disokong oleh bantuan dari pemerintah.

“Ojek (online) kan dia pakai untuk usaha. Lho iya dong, masa usaha disubsidi (dikasih subsidi oleh pemerintah)?” kata Bahlil sebagaimana yang diberitakan Tempo, Kamis November 2024.

Ada driver ojol yang menarik tidak gunakan motor milik sendiri

Bahlil bahkan menyebut memang benar ada driver ojol yang menarik penumpang dengan menggunakan motor sendiri. Namun berdasarkan penemuannya, tidak sedikit driver ojol yang tidak menggunakan kendaraan sendiri saat bekerja karena menyewa dari pihak lain.

“Ojek itu, alhamdulillah kalau motor itu, motor punya saudara-saudara kita yang bawa motornya (sendiri). Itu sebagian ada. Tapi sebagian kan juga punya orang (pengusaha) yang kemudian saudara-saudara kita yang bawa itu dipekerjakan,” ujarnya.

Belum jelas alasan para sopir ojek online ini tidak dikategorikan sebagai penerima BBM subsidi dilihat berdasarkan kepemilikan kendaraan atau dipukul rata semua tanpa terkecuali karena dianggap bisnis.

Ketum Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia: ini bisa pancing aksi protes besar-besaran

Terkait dengan rencana larangan tersebut, Ketua Umum (Ketum) Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia Igun Wicaksono mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan keputusan tersebut memancing amarah dari para driver ojek online sehingga berpotensi akan terjadi demo besar-besaran.

Igun mengatakan bahwa sejak 2018 lalu pihaknya telah mendesak pemerintah untuk memberikan legalitas ojek online agar bisa masuk dalam kategori transportasi publik, namun hingga saat ini pemerintah tidak kunjung merealisasikannya.

Dengan adanya pernyataan dari Bahlil yang mengatakan bahwa pemerintah rencananya akan menarik hak mereka untuk mendapat BBM subsidi, diprediksi akan memancing gerakan protes massal.

Igun menekankan jika sejauh ini jumlah driver ojol se-Indonesia ada sekitar 4 juta jiwa.

“Tiba-tiba Menteri ESDM menolak ojol sebagai penerima BBM bersubsidi karena bukan angkutan publik, sehingga kami anggap hal ini merupakan hal yang tidak dapat kami terima. Kami melihat dahulu seperti apa keputusan Bahlil, jumlah ojol ada 4 juta se-Indonesia, maka jika seluruh ojol tidak terima subsidi BBM-nya dicabut ya sebanyak itu juga yang protes,” kata Igun sebagaimana yang diberitakan oleh Bisnis, Kamis, 28 November 2024.


Let uss know your thoughts!