BMKG Stasiun Meteorologi Moses Kilangin Kabupaten Mimika, Papua Tengah, memprediksi bahwa salju abadi di Puncak Jayawijaya akan benar-benar mencair pada tahun 2026. Prakiraan ini didasarkan pada hasil penelitian terbaru yang menunjukkan percepatan penyusutan salju secara signifikan.
Salju Semakin Menipis: Sisa Ketebalan Hanya 4 Meter
Reza, Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Moses Kilangin Mimika, mengungkapkan bahwa pada 2022, luasan salju hanya tersisa 0,23 kilometer persegi. Jumlah tersebut menyusut 0,11 kilometer persegi dibandingkan sebelumnya. “Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pencairan salju ini semakin signifikan. Untuk ketebalan salju yang tersisa, hanya empat meter,” jelasnya sebagaimana dikutip dari ANTARA.
Menurutnya, curah hujan yang tinggi di wilayah tersebut menjadi salah satu penyebab utama percepatan pencairan. Sebelumnya, embun dan uap air di puncak biasanya membeku menjadi salju. Namun kini, hujan lebih sering turun di Puncak Jayawijaya, mempercepat pencairan es.
Kombinasi Hujan dan Panas: Pencairan dari Dua Arah
Fenomena ini tidak hanya disebabkan oleh hujan, tetapi juga panas dari bebatuan pegunungan. Kombinasi keduanya menciptakan pencairan dari dua arah. “Ada dua faktor utama, yakni pencairan dari atas karena hujan, dan pencairan dari bawah akibat panas bebatuan,” kata Reza.
Dampaknya diperkirakan akan dirasakan baik di kawasan pegunungan maupun dataran rendah. Menurut Reza, proses pencairan ini merupakan alarm serius terkait dampak perubahan iklim di Indonesia.
Kerugian Ekologis yang Tak Bisa Kembali
Kehilangan salju abadi ini tidak hanya berarti hilangnya keindahan alam, tetapi juga berdampak besar pada ekosistem. “Dampak pencairan salju diprediksi akan dirasakan di pegunungan dan dataran rendah,” tambah Reza.
Penelitian ini mengingatkan bahwa es yang mencair tidak dapat kembali seperti semula. “Semoga dengan adanya informasi ini, masyarakat dapat memahami kondisi yang terjadi saat ini. Kami akan terus memantau dan memberikan data terbaru terkait fenomena ini,” tutupnya.
Fenomena ini menjadi panggilan bagi semua pihak untuk lebih peduli terhadap perubahan iklim yang semakin nyata dampaknya.
—
Let us know your thoughts!
-
Pemerintah Indonesia Resmi Tetapkan Kenaikan PPN 12% yang Berlaku 1 Januari 2025
-
Sri Mulyani Umumkan Diskon Listrik 50% untuk Pelanggan PLN Kecil
-
Cegah Kemacetan Nataru, Operasional Kendaraan Berat Dibatasi Mulai 21 Desember