Setelah sukses menjalani uji coba, gerbong khusus wanita di LRT Jabodebek resmi beroperasi mulai hari ini, Senin (23/12). Fasilitas ini hadir sebagai langkah nyata untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan penumpang perempuan, khususnya di hari kerja.

Uji Coba Sukses, Kini Berlaku Sepanjang Hari Kerja

Gerbong khusus wanita mulai diuji coba pada 16 Desember 2024 dan mendapatkan antusiasme tinggi dari para pengguna. Berdasarkan pengumuman dari akun Instagram resmi @lrt_jabodebek, mulai 23 Desember 2024, fasilitas ini resmi diterapkan sepanjang jam operasional di hari kerja.

“Setelah melaksanakan uji coba pada 16 Desember 2024 dan melihat antusiasme pengguna, mulai 23 Desember 2024, kereta khusus wanita akan hadir sepanjang jam operasional pada hari kerja (weekday),” tulis pihak LRT Jabodebek.

Namun, perlu dicatat bahwa gerbong ini hanya berlaku Senin hingga Jumat, sementara pada akhir pekan dan hari libur nasional kebijakan tersebut tidak diterapkan.

Lokasi dan Fasilitas Pendukung

Gerbong khusus wanita terletak di bagian paling belakang dari setiap rangkaian kereta LRT Jabodebek. Untuk mempermudah identifikasi, setiap stasiun telah dilengkapi tanda visual di peron dan pengumuman berkala mengenai keberadaan gerbong ini.

“Posisi kereta khusus wanita tetap berada di bagian paling belakang dari setiap rangkaian,” tambah pengumuman LRT Jabodebek.

Kebijakan ini berlaku di seluruh rute LRT Jabodebek, termasuk relasi Dukuh Atas BNI-Harjamukti (PP) dan Dukuh Atas BNI-Jatimulya (PP). Langkah ini menunjukkan komitmen PT KAI dalam menciptakan transportasi publik yang lebih inklusif.

Komitmen Keamanan Penumpang

Mahendro Trang Bawono, Manager Public Relations LRT Jabodebek, menegaskan bahwa kebijakan ini diambil sebagai upaya untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan penumpang perempuan.

“Keamanan dan kenyamanan pengguna selalu menjadi prioritas utama bagi KAI. Kereta khusus wanita merupakan langkah konkret kami untuk menciptakan lingkungan transportasi yang lebih aman serta mengurangi potensi pelecehan seksual di ruang publik,” ujarnya.

Langkah ini juga didasari data dari SIMFONI KemenPPA yang mencatat 24.914 kasus kekerasan pada Januari-November 2024, dengan 21.593 di antaranya melibatkan korban perempuan. Dari jumlah itu, 10,4 persen terjadi di fasilitas umum.

Harapan dan Masa Depan Transportasi Inklusif

Kebijakan gerbong khusus wanita sebenarnya bukan hal baru di LRT Jabodebek. Sebelumnya, fasilitas serupa telah diterapkan saat peresmian LRT pada 28 Agustus 2023. Namun, kebijakan ini sempat dihentikan karena tingginya antusiasme masyarakat terhadap teknologi kereta tanpa pengemudi.

Kini, dengan kembalinya kebijakan tersebut, PT KAI berharap transportasi publik menjadi lebih aman dan nyaman, terutama bagi penumpang wanita.

“Kami berharap kebijakan ini dapat memberikan rasa aman yang lebih kepada wanita, dan mendukung mereka untuk menggunakan LRT Jabodebek dengan lebih nyaman dan percaya diri,” tutup Mahendro.

Let us know your thoughts!

  • Paus Fransiskus Kecam Kekerasan Global: Gaza, Ukraina, dan Mozambik

  • Petisi Tolak Kenaikan PPN 12 Persen: Tembus 171 Ribu Tanda Tangan

  • Stranger Things 5 Resmi Selesai Syuting, Akhir Sebuah Era