BKKBN imbau ayah di Indonesia antar anaknya di hari pertama sekolah
Untuk menyiasati isu kehilangan figur ayah (fatherless), Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN meluncurkan program Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI).
Langkah strategis ini diluncurkan oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN, Wihaji lewat Surat Edaran (Kemendukbangga/BKKBN) Nomor 7 Tahun 2025.
Bertujuan perkuat peran ayah dalam pengasuhan dan pendidikan anak sejak usia dini
Lewat surat edaran tersebut, Wihaji mengimbau para ayah untuk mengantar anak di hari pertama sekolah mulai dari tanggal 14 Juli 2025.
“Gerakan ini bertujuan untuk memperkuat peran ayah dalam pengasuhan dan pendidikan anak sejak dini. Melalui kehadiran ayah pada momen penting tersebut, tercipta kedekatan emosional yang berpengaruh positif terhadap rasa percaya diri, kenyamanan, dan kesiapan anak dalam menjalani proses belajar,” demikian bunyi Surat Edaran (Kemendukbangga/BKKBN) Nomor 7 Tahun 2025.
Upaya untuk mengubah budaya pengasuhan di Indonesia
Perlu diketahui, langkah ini adalah upaya dari Kemendukbangga/BKKBN untuk mengubah budaya pengasuhan di Indonesia yang mulanya berpusat pada peran ibu, menjadi lebih setara lewat keterlibatan ayah.
Oleh karena itu, program ini pun ditujukan untuk semua anak yang duduk di sekolah:
- PAUD
- SD
- SMP
- SMA/sederajat.
Dari ASN hingga warga umum
- Lewat akun instagram Kemendukbangga, ASN yang mengikuti gerakan ini diwajibkan melakukan presensi dengan kode RL di lokasi sekolah, dengan disertai dokumen pendukung.
- Di sisi lain, Kemendukbangga juga menyiapkan apresiasi untuk 10 ayah yang membagikan foto dan/atau video mengantar anak ke instagram dengan tagar #GATI dan #sekolahbersamaayah, serta menandai akun Instagram @kemendukbangga_bkkbn, @birosdmkemendukbangga, dan/atau @dithanrembkkbn.
Isu “fatherless” di Indonesia
Perlu diketahui kehilangan sosok ayah dalam keluarga adalah fenomena yang banyak terjadi di Indonesia.
Menurut data BPS 2021, hanya 37,17% anak usia 0-5 tahun yang diasuh oleh kedua orang tua.
Sementara itu, data dari UNICEF (2021), I-NAMHS (2022), BPS (2021), dan KPAI (2017) menunjukkan sebanyak 20,9 persen anak-anak di Indonesia tumbuh tanpa kehadiran ayah karena perceraian, kematian, atau pekerjaan ayah yang jauh dari keluarga.
BKKBN luncurin gerakan Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI)
Isu ini pula yang akhirnya mendorong Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN meluncurkan Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI).
Peluncurannya dilakukan Senin, 21 April 2025 lalu, bertepatan dengan hari kartini sebagai wujud emansipasi pria.
Lewat GATI, pemerintah mau bangun kesadaran kalo kehadiran ayah dalam proses pertumbuhan anak itu penting
Melalui GATI, pemerintah ingin membangun kesadaran bahwa kehadiran ayah dalam proses tumbuh kembang anak dan pendampingan mereka sangatlah penting, yang menjadi kunci untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas serta melahirkan generasi-generasi yang berkarakter.
“Peran ayah dalam keluarga memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan anak, baik secara emosional, sosial, maupun kognitif. Namun, dalam banyak kasus, peran ayah seringkali terabaikan atau dianggap sekadar sebagai pencari nafkah. Akibatnya, pengasuhan dan pendidikan anak lebih banyak dipikul ibu, sementara ayah cenderung kurang terlibat dalam kehidupan sehari-hari anak,” tutur Wihaji, sebagaimana yang dilansir dari ANTARA.
TL;DR
- Kemendukbangga/BKKBN terbitkan SE No. 7/2025 untuk dorong ayah aktif dalam pengasuhan.
- Ayah diimbau antar anak ke sekolah pada hari pertama (PAUD–SMA) mulai 14 Juli 2025.
- Tujuan: bangun kedekatan emosional, tingkatkan rasa aman & percaya diri anak.
- ASN diwajibkan presensi khusus, publik diajak ikut serta lewat media sosial.
- Program ini bagian dari Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), diluncurkan 21 April 2025.
- Latar belakang: tingginya angka fatherless dan minimnya keterlibatan ayah di rumah.
Let uss know your thoughts!
