Saat ini, 147 dari 193 negara PBB telah memberikan pengakuan terhadap Palestina
Lima allies Amerika Serikat (AS) dari grup superpower G7, yaitu Prancis, Kanada, Jepang, Inggris Raya, dan Australia dikabarkan akan mengakui kedaulatan Palestina dengan syarat di Sidang Majelis Umum PBB September nanti. Malta juga dikabarkan akan melakukan hal serupa.
Syaratnya berupa reformasi demokratis, termasuk mengecualikan Hamas dalam pemilu 2026.
Berbondong-bondong mengakui Palestina sebagai negara
Gelombang pengakuan Palestina sudah dimulai sejak setahun lalu. Negara-negara tersebut adalah Armenia, Irlandia, Barbados, Jamaika, Norwegia, Slovenia, dan Spanyol.
Pengakuan kedaulatan dari G7, apa artinya untuk Palestina?
Pengakuan lima negara G7 merefleksikan rasa frustasi yang mendalam terhadap genosida Israel di Gaza. Pasalnya, agresi Israel telah membunuh puluhan ribu warga dan membuat dua juta lebih populasi Palestina kelaparan ekstrim.
Pengakuan ini dianggap bisa memberikan tekanan lebih ke Israel dan AS untuk melakukan gencatan senjata dan mempercepat proses perdamaian.
Indonesia-Peru dukung solusi dua negara
Tak hanya itu, Indonesia dan Peru juga ikut menyuarakan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina dan solusi dua negara. Pernyataan ini diutarakan di peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Peru pada 11 Agustus 2025.
Di Istana Merdeka, Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi kepada Presiden Republik Peru, Dina Ercilia Boluarte Zegarra, atas dukungannya untuk kemerdekaan Palestina.
Pengangkatan isu kemerdekaan Palestina dan solusi dua negara ke setiap negara sahabat yang berkunjung adalah wujud komitmen Indonesia terhadap prinsip kemerdekaan dan keadilan bagi seluruh bangsa, dilansir dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden.
AS dan Israel kecam pengakuan kedaulatan Eropa
Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Sa’ar, mengecam seruan negara-negara Eropa untuk mengakui kedaulatan Palestina. Ia mengecap seruan ini sebagai “hadiah untuk Hamas”.
Sekretaris Luar Negeri AS, Marco Rubio, menyatakan pengakuan Prancis hanya akan memukul mundur perdamaian di Gaza.
Perdana Menteri Netanyahu tak gentar soal Gaza
Pada 10 Agustus, PM Israel Benjamin Netanyahu membela rencananya untuk menyerang Gaza. Ia mengatakan serangan ini akan “berlangsung cepat” dan “membebaskan Gaza dari Hamas”.
Serangan ini juga direncanakan untuk membebaskan sandera Israel.
PBB kembali mengancam serangan Israel ke Gaza
Rencana ini dikritik keras oleh Dewan Keamanan PBB karena berisiko “melanggar hukum humaniter internasional”.
Inggris, Prancis, Denmark, Yunani, Slovenia, dan beberapa negara lainnya meminta Israel membatalkan rencana agresinya.
TL;DR
- 147 dari 193 negara PBB mengakui kedaulatan Palestina.
- Anggota G7, Prancis, Kanada, Jepang, Inggris Raya, dan Australia serta Malta berencana mengakui kedaulatan Palestina dengan syarat di pertemuan PBB bulan September.
- Armenia, Irlandia, Barbados, Jamaika, Norwegia, Slovenia, dan Spanyol lebih dulu mengakui kedaulatan Palestina di tahun 2024.
- Indonesia dan Peru mendukung kedaulatan Palestina dan solusi dua negara.
- Israel dan AS mengecam dukungan Eropa (spesifiknya Prancis oleh AS) terhadap kedaulatan Palestina.
- PM Israel Benjamin Netanyahu tetap berencana melancarkan serangan ke Gaza.
- Rencana itu dikritik keras oleh Dewan Keamanan PBB karena berisiko “melanggar hukum humaniter internasional”.
Let uss know your thoughts!
