Perayaan Satu Dekade Mata Najwa baru saja selesai. Berlangsung di Ciputra Artpreneur Jakarta, acara Indonesia Butuh Anak Muda berhasil menarik atensi anak muda untuk hadir dalam acara tersebut.
Secara garis besar, acara ini ingin menunjukkan peran anak muda saat ini bagi pertumbuhan dan perkembangan Indonesia. Setiap peristiwa yang terjadi, tetap ditemukan sosok anak muda di dalamnya yang memiliki kontribusi dan memberikan dampak pada negeri ini.
Acara ini juga dilaksanakan bertepatan dengan perayaan 10 tahun perjalanan mengawal negeri ini. Bersama dengan Narasi menginisiasi gerakan anak muda tetap berpartisipasi untuk satu dekade ke depan.
Najwa Shihab selaku Co-Founder Narasi mengatakan “Anak muda harus tahu, bahwa 10 tahun ke depan mereka adalah generasi penentu negeri, pemimpin masa depan. Anak muda harus tahu, bahwa penting membangun budaya yang membawa konteks bahwa anak muda mampu berkontribusi dalam partisipasi nyata di setiap solusi. Anak muda harus tahu, perlu langkah nyata yang harus dimulai sejak hari ini, membentuk generasi pemimpin masa depan, sekaligus mengejar ketertinggalan,” ujarnya.
Berbagai hal baru diperkenalkan Narasi pada acara tersebut, termasuk beragam aktivitas yang bisa dinikmati selama acara Indonesia Butuh Anak Muda, antara lain:
Ruang Partisipasi kita bisa mendapat edukasi program dari HukumOnline.com, WWF, dan Waste4Change. Ruang Instalasi kita dapat menyusuri berbagai instalasi-instalasi mengenai masalah anak muda hari ini. Ruang Bisa Apa kita bisa menghadiri konferensi dari 10 pembicara antara lain:
- Pandji Pragiwaksono,
- Kunto Aji,
- Najelaa Shihab (penggagas #SemuaMuridSemuaGuru),
- Ayu Kartika Dewi (Staf Khusus Presiden & Co-founder SabangMerauke),
- Arief Aziz (Country Director Change.Org),
- Gede Robi (Musisi/aktivis Pulau Plastik),
- Tiza Mafira (Director Diet Kantong Plastik dan Climate Polici Initiative),
- Handayani (Direktur Konsumer PT. Bank Rakyat Indonesia),
- Aakar Abyasah Fidzuno (CEO & Founder of Jouska Indonesia),
- Faizal R. Djoemaji (Direktur Digital Business Telkom Indonesia).
Selain itu, Narasi juga meluncurkan sebuah buku yang diharapkan dapat menjadi buku saku pedoman bagi anak muda untuk bergerak dan berdampak hingga 10 tahun mendatang. Maka dari itu, hadirlah buku “Bergerak, Bergerak, Berdampak.” Buku ini berisi tulisan dari 10 penulis dengan berbagai latar belakang bidang yang akan memberikan perspektif berbeda bagi anak muda.
Seiring berlangsungnya acara, Narasi memperkenalkan sebuah kampanye mereka di tahun 2020, #bergerakdari. Kampanye ini juga muncul di poster Indonesia Butuh Anak Muda. Lewat gerakan ini, Narasi ingin mengajak anak muda untuk berani berpendapat terhadap isu yang berkembang sekaligus melakukan aksi nyata yang berdampak lewat 4 isu utama: “Bercerita Manusia,” “Bijak di Dunia Maya,” “Peduli Lingkungan,” dan “Budaya Populer.”
Berlangsungnya Indonesia Butuh Anak Muda turut menjadi penanda lahirnya Narasi baru dengan meluncurkan logo terbaru mereka yang disebut Tala. Diadopsi dari garpu tala yang tersusun dengan warna kuning direpresentasikan sebagai pembawa harapan, energi positif, dan perubahan. Serta warna violet yang menggambarkan kejelasan dalam berpikir.
Malam itu yang menjadi perhatian utama adalah hadirnya tiga gubernur, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Ridwan Kamil yang ditantang Najwa Shihab bermain TikTok. Aksi tiga gubernur tersebut berhasil menghibur para penonton saat itu dan tidak sedikit juga yang mengabadikannya di media sosial.
Melalui acara ini, Narasi berupaya membuka ruang dan akses kolaborasi bagi anak muda untuk memberikan gagasan dan berpartisipasi nyata. Besar harapan dari berlangsungnya acara ini dapat memperkokoh karakteristik anak muda Indonesia.