Berdiam diri di rumah dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19 memang bikin kita bosan. Begitu juga yang terjadi pada pekerja seni, di mana biasanya mereka keluar rumah untuk mencari inspirasi seni, kini pergerakannya terbatas hanya dari rumah.
Namun, seniman di seluruh dunia memiliki banyak akal untuk menghadapi kebosanan itu. Beberapa seniman justru telah beradaptasi dengan keadaan dan kenyataan harian yang harus dihadapi sekarang sebagai sumber inspirasi.
Justru wabah virus corona yang terjadi saat ini, direkam untuk menjadi kreativitas baru di tengah pandemi. Maka dari itu, pekerja kreatif asal Spanyol Emma Calvo, Jose Guerrero, dan Irene Llorca berinisiatif untuk mendirikan sebuah museum seni virtual bernama The Covid Art Museum.
Karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk orang berbondong-bondong di tempat publik, maka museum ini tidak seperti museum konvensional dengan gedung besar sebagai tempatnya. Memaksimalkan teknologi dan media sosial, mereka membentuk museum sendiri menggunakan Instagram dengan akun @covidartmuseum.
Dengan menggunakan Instagram sebagai wadah penempatan seninya, semua orang di seluruh dunia bisa menghampiri dan melihat karya-karya pekerja kreatif selama masa pandemi ini. Seluruh karya yang ada di sini memiliki benang merah dengan tema pandemi global sebagai dasar dalam berkarya.
Lewat museum ini, kita bisa melihat bahwa krisis global yang diakibatkan pandemi ini ternyata tidak seburuk jika sudah diaplikasikan dalam sebuah karya. Walaupun karya yang dihasilkan berdasarkan realita yang menakutkan, tapi di balik setiap karya ini justru ingin memberikan semangat kepada semua orang untuk tetap bisa berkreasi dalam kondisi yang mengkhawatirkan.
Tema-tema seperti isolasi, kertas toilet, cuci tangan, masker, ketakutan, dan harapan menjadi tema dominan dalam museum Instagram ini. Menurut Emma Calvo, seni adalah cara paling baik untuk mengekspresikan perasaan.
Gambaran seni yang dipertunjukkan sangat menarik, karena bisa menampilkan sebuah visual yang disematkan pada realita.
Setiap harinya, museum ini bisa menerima sekitar lima puluh karya dari seluruh dunia. Selain melalui kontributor, museum ini juga mencari seniman internasional yang layak untuk ditampilkan dalam museum seni virtual ini.
Nah, buat lo yang tertarik untuk menampilkan karya dalam The Covid Art Museum ini, lo bisa mengumpulkannya melalui hastag #CovidArtMuseum dan juga mengirimkan karyanya via e-mail. Sampai saat ini, sudah ada lebih dari 400 karya yang dipublikasikan dalam museum virtual ini.
Ini saatnya lo bisa menunjukkan bahwa kreatifitas tidak bisa dihalangi oleh pandemi. Kumpulkan hasil karya lo di sini.
Selamat berkarya!