Angka kematian nakes Indonesia terbanyak ke-5 di dunia
Kematian nakes terus bertambah. IDI mengungkapkan, sebanyak 504 tenaga medis meninggal akibat terinfeksi covid-19 sepanjang tahun 2020. Dari jumlah tersebut, 237 orang di antaranya adalah dokter.
“Kematian tenaga medis dan kesehatan di Indonesia tercatat paling tinggi di Asia, dan 5 besar di seluruh dunia,” Ketua Tim Mitigasi IDI, dr. Adib Khumaidi, dilansir dari Kumparan.
Baca juga: Corona Belum Usai, Ahli Peringatkan Wabah “Disease X”
Angka kematian nakes meningkat hingga 5 kali lipat
Lebih lanjut, Adib juga menjelaskan bahwa sepanjang bulan Desember 2020 mencatat 52 tenaga medis dokter meninggal akibat COVID.
“Angka ini naik hingga 5 kali lipat dari awal pandemi,” lanjut dia.
Dari 504 tenaga medis yang meninggal, 237 di antaranya dokter. Selain itu, ada pula 15 dokter gigi, 171 perawat, 64 bidan, 7 apoteker, serta 10 tenaga lab medik.
Baca juga: PSBB Transisi Jakarta Diperpanjang, Bisa Sampai Akhir Bulan Januari?
Gara-gara publik tak patuhi protokol kesehatan
Adib juga menyebut, salah satu penyebab tingginya tingkat penyebaran virus tersebut adalah karena tingginya mobilitas masyarakat, terutama di musim libur akhir tahun.
“Salah satu dampak dari akumulasi peningkatan aktivitas dan mobilitas yang terjadi belakangan ini. Seperti berlibur, Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah), dan aktivitas berkumpul bersama teman dan keluarga yang tidak serumah,” jelas Adib.
Vaksin corona juga bukan obat Covid-19. Karenanya, protokol kesehatan 3M masih jadi opsi terbaik masa pandemi ini.
“Vaksin dan vaksinasi adalah upaya yang bersifat preventif dan bukan kuratif. Meski sudah ada vaksin dan sudah melakukan vaksinasi, kami mengimbau agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Karena risiko penularan saat ini berada pada titik tertinggi, di mana rasio positif COVID pada angka 29,4 persen,” tutur dia.