Bilal Indrajaya si solois sendu – melankolis, siapa sih?
Bilal Indrajaya, solois yang kemarin jadi salah satu pengisi I dont Give A Fest (IDGAF) ini mengawali debut lagunya dari patah hati yang ia alami.
Dalam segmen Siapa Sih kali ini, USS Feeds bakal mengenal lebih dalam siapa sih sebenarnya Bilal Indrajaya.
Debut single ‘Biar’ tahun 2018
Dalam perjalanan karirnya, musisi pria asal Tangerang ini gak langsung debut jadi seorang solois. Pada pertengahan 2010, ia menjadi seorang gitaris untuk band Rhym, hingga akhirnya mereka produksi EP bertajuk Strangers.
Setelah itu, ia bersolo karir dan rilis single debutnya ‘Biar‘. Bilal bercerita tentang perpisahan yang sebenarnya ia gak inginkan. Setelah betahun-tahun bersama, ia berpisah dengan pasangannya dan merasa kosong hingga akhirnya ia tuangkan dalam single tersebut tahun 2015.
Setelah track ‘Biar’ sukses mendarat pada urutan pertama dengan 2 juta streamer (hingga artikel ini ditulis).
Setelah Biar sukses pada tahun 2018, track ini pun masih relate dengan pendengar sampai sekarang.
Lanjut move on, ia mengeluarkan single Ruang Kecil dengan konsep yang sama tentang kerinduan. Keduanya masih kental dengan nuansa british rock tahun 60-an dan musik Indonesia awal 2000an.
Lantaran ia terinspirasi dari Ahmad Band atau Dewa 19 yang sukses pada industri musik Indonesia.
Belajar musik secara otodidak
Pas kecil, ia sempat ikut les piano meski hanya sebentar. Ia mengaku gak bisa baca not balok dan memilih belajar musik secara otodidak.
Lagu pertama yang ia mainkan dengan menggunakan gitar adalah lagu Iwan Fals. Selain itu, ia juga hobi nonton konser Queen di Montreal lewat DVD milik bokapnya dulu.
Bahkan, waktu kecil ia ingin menjadi pemain bola, bukan menjadi penyanyi. Apalagi dulu ia suka nonton film kartun kapten tsubasa.
Bilal juga pernah terinspirasi untuk menyusun melodi dari iklan sereal Energen, ia ngebuktiin kalau inspirasi bisa datang dari mana saja.
Awalnya gak serius
Waktu menulis lagu pertama, ia mengaku gak terlalu serius menekuninya. Tapi kemudian lagu itu menjadi banyak disukai setelah ia rilis dan memicu Bilal untuk membuat karya-karya lainnya.
Bilal banyak terinspirasi dari The Beatles dan Dewa 19 karena keduanya memiliki jenis musik yang luas dan hits.
Kebanyakan lagu ia tulis secara spontan, seperti Ruang Kecil. Ia membuat liriknya pas merekam vokal tanpa melibatkan pulpen dan kertas sama sekali.
EP Purnama (2019)
Akhirnya, tahun 2019 Bilal mengeluarkan EP perdananya bertajuk Purnama. Berisi 6 track, yaitu Merekah, Gulana, Irma, Singgah, Purnama, dan Lagu Cinta Untuk Dunia.
Pada track terakhir, Bilal berkolaborasi dengan solois perempuan, Vira Talisa.
Bilal Indrajaya juga ikut perform dalam IDGAF Virtual Concert tahun ini
IDGAF Virtual Concert: Sore, Laze, Romantic Echoes, Bilal Indrajaya