Bir halal asal Palestina ternyata ada yang sampai mendunia! Menariknya bir bernama Taybeh Beer tidak memabukan karena tidak mengandung alkohol.
Selain digemari umat Islam yang tidak boleh mengkonsumsi minuman berakohol, ternyata bir ini juga secara luas.
Begini sejarah bir halal asal Palestina
Taybeh Brewing Company awalnya didirikan oleh Nadim Khoury dan keluarganya pada 1994 di West Bank Palestina.
Nama perusahaan itu diambil dari sebuah nama desa kecil di Palestina. Faktanya Khoury sendiri yang meracik dan membuat bir hala dengan target kelompok Muslim di Timur Tengah.
Alasanya ia ingini agar bir itu bisa diminum oleh kelompok Muslim, juga orang Yahudi yang hidup berdekatan dengannya.
Sementara produksinya dibuat dari buah anggur yang tumbuh di kebun anggur dekat Kota Birzeit, West Bank sekitar 10 kilometer timur laut Ramallah.
Bir tersebut diseduh dalam jumlah kecil, tanpa menggunakan bahan tambahan bahan pewanget dan gula.
Taybeh diberi fatwa “kosher”
Air yang digunakan untuk membuat bir berasal dari mata air alami yang mengalir dari desa terdekat. Sementara bahan lain yang diimpor seperti malt dari Belgia dan Prancis. Untuk raginya berasal dari London.
“Bahan-bahan itu memberikan karakteristik yang baik pada bir,” tutu Khoury seperti melansir Eater.
Mengutip DW, bir Taybeh ternyata berkontribusi dalam membentuk negara Palestina. Gagasan ‘Bir Asal Palestina’ menarik perhatian Yasser Arafat yang kala itu menjadi Presiden Palestina.
Selang 25 tahun sejak didirikannya, Taybeh justru semakin berjaya dan semakin identik dengan bir halal. Bahkan minuman itu dijual sampai ke Israel.
Selain itu, Taybeh juga diberi fatwa ‘Kosher’, atau mirip seperthi fatwa halal, namun merujuk pada kepercayaan Yahudi.
Sang pendiri, mengatakan bahwa bir halal ini setidaknya memiliki sedikit kontribusi untuk menyatukan Israel-Palestina, Kristen, Yahudi dan Islam.
“Dengan atau tanpa alkohol, sebotol bir membuat orang rilesk dan melupakan politik untuk sementara waktu,” tutur Kosher.
Untuk diketahui, Taybeh tidak hanya dipasarkan di Israel dan Palestina, melainkan sampai ke Eropa bahkan Jepang.
-
Mata Kuliah Startup Digital Jadi Pilihan Saja, Bukan Wajib
-
Gyoza Ayam Jamur A La Jepang yang Lezat, Begini Resepnya!
-
Orang-Orang Filipina ‘Nambang’ Crypto dengan Main Game NFT, Gimana Caranya?
—
Jadi penasaran pengen coba!